Ke jurang nurani
Dan kau tahu, tatapmu t’lah jadi hujan bagi jiwaku
Walau abadi hanya ada di tangan Tuhan,
kau paksa aku untuk menghirup udara langit biru.
Lengkung purnama akhirnya menggamit cahayaku
Tinggalkan kau dalam gelap yang kutahu takkan lama.
Biarlah...
Setidaknya kupernah merasakan lembut auramu
Bahkan kutidur bersama awan imaji kita
Saat kau katakan ”Hujan adalah nyawa kita”