PRODUCT DOMESTIK BRUTO / GROSS NATIONAL PRODUCT dan PERTUMBUHAN LAJU EKONOMI DI INDONESIA
Oleh: Asih Nurajijah
Mahasiswa Akuntansi Universitas Nusa Putra
Product Domestic Bruto (PDB) merupakan hasil jumlah produksi (output) yang pemerintah hasilkan. PDB juga merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksikan pada suatu periode tertentu atau dalam kurun waktu tertentu. Demikian, PDB termasuk salah satu alat ukur untuk menilai perkembangan ekonomi suatu negara.Â
Maka, suatu negara akan mengetahui nilai pendapatannya ketika suatu negara tersebut mampu mengkalkulasikan pendapatan dari barang dan jasa. Dan ketika sudah diketahui jumlah output, maka perlu di analisis apakah PDB dari suatu negara tersebut naik atau turun sehingga diperlukan koreksi dan strategi ketika PDB tidak bisa stabil atau turun.
- Banyak manfaat yang dirasakan ketika PDB dijadikan acuan sebagai alat ukur untuk menilai perkembangan ekonomi, yakni:
- Mengukur Laju Perkembangan Ekonomi Nasional
- Artinya, suatu negara dapat menganalisis data yang didapat dan mengetahui hasil laju perkembangan negara itu sendiri serta akan mendapatkan informasi secara fakta perihal perkembangan ekonomi negara itu sendiri.
- Membandingkan Kemajuan Ekonomi Antar Negara
- Dengan menggunakan alat ukur PDB, suatu negara akan mampu melihat negara mana yang perekonomiannya melesat stabil atau bahkan melesat unggul dan melihat perkembangan ekonomi negara nya yang kurang stabil bahkan turun. Maka, hasil yang didapatkan adalah seperti yang sudah diketahui yaitu sebutan negara G7 dan G20 yang dimana terdapat beberapa negara yang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang sangat kuat.
- Mengetahui Struktur Perekonomian Suatu Negara
- Negara akan mampu menganalisa hasil PDB dan mengambil kebijakan strategi apa yang akan ditingkatkan dan di evaluasi.
- Sebagai Landasan Perumusan Kebijakan Pemerintah
- Suatu perumusan kebijakan dianggap ada ketika ada bukti yang nyata dari hasil perumusan kebijakan tersebut.
      Nilai PDB di berbagai negara begitu bervariatif, mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil. Ada beberapa kebijakan yang sudah dilakukan suatu negara agar PDB nya mampu meningkatkan perkembangan perekonomian suatu negaranya.  Namun, terkendala beberapa hal juga seperti kualitas dari SDM dan SDA nya yang rendah, dsb yang mengakibatkan kebijakan yang telah dirumuskan tidak terwujud.
      Dilansir dari CNBC, kamis (22/4/2021), mengacu pada Produk Domestic Bruto (PDB) menggunakan dollar AS sebagai acuan, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Dimana pada tahun 2019 mengalam penyusutan PDB dari 21,43 triliun menjadi 20,93 triliun pada tahun 2020 dengan jumlah penduduk 332.474.723 jiwa menurut Biro Sensus dan 331.475.723 jiwa menurut Worldometer. Peringkat ke-3 hingga ke-4 ditempati oleh Jepang dan Jerman, dengan total masing-masing PDB nya sebesar 5,1 triliun dollar AS dan 3,8 triliun dollar AS. Sedangkan PDB negara Indonesia, bila saat ini peringkat PDB Indonesia berada di peringkat 16 di antara  negara-negara G20dengan PDB sebesar 1,07 triliun dollar AS.
      Berikut perkembangan laju pertumbuhan PDB Indonesia tahun 1961 - 2019:
Grafik di atas menunjukkan volatilitas atau market mood melonjak antara tahun 1960 an dan 1990, tetapi market mood hilang sesudah tahun 1990 pada saat pertunbuhan PDB menjadi jauh lebih konsisten (pengecualian: krisis keuangan Asia periode 1997-1999). Realitanya terlihat di grafik adalah adanya kelas menengah dan membuat pertumbuhan PDB Indonesia melonjak lebih konsisten sesudah tahun 1990. Dapat dilihat di grafik  adanya peningkatan antara tahun 2000-2011 tetapi terjadi perlambatan, akselerasi moderat, dan stagnasi pada periode 2011-2020.
Analisis pada grafik menganalisa diksusi performa perekonomian Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, sejak berakhirnya era boom komoditas. Berikut topic yang dibagi-baginya yakni; perlambatan perekonomian pada periode 2010 - 2015 sesudah berakhir era boom komoditas, periode proses akselerasi pertumbuhan ekonomi pada periode 2015 – 2019, serta munculnya pertumbuhan ekonomi akibat krisis global Covid Virus Desease – 19 ( COVID-19).
PDB INONESIA (DALAM MILYAR USD)
TAHUN 2014
890.8
TAHUN 2015
860.9
TAHUN 2016
931.9
TAHUN 2017
1,015.0
TAHUN 2018
1,042.2
TAHUN 2019
1,119.2
Tabel diatas menunjukkan bahwa adanya penurunan ekonomi global akibat dampak krisis finansial global di akhir 2000- an yakni relative terbatas pada perekonomian Indonesia.
Kesimpulannya adalah ketika suatu negara mampu menjadikan PDB sebagai alat ukur maka suatu negara tersebut dapat menganalisa data yang ada hinga menemukan suatu perumusan kebijakan untuk merencanakan strategi yng akan ditingkatkan dan evaluasi yang terus dilakukan.
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H