Baru-baru ini, pemerintah mencanangkan penurunan harga minyak goreng yang sangat drastis. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia senang menerima berita ini.Â
Mereka berbondong-bondong menuju tempat perbelanjaan seperti di supermarket. Ternyata kenyataan di lapangan, terutama yang menetap di pedesaan minyak goreng masih belum turun, dari 21 ribu menjadi 20 ribu rupiah.Â
Hal ini mengakibatkan kekecewaan yang mendalam bagi mereka. Mereka kalaupun ingin mendapatkan minyak goreng yang murah harus antri panjang di mal, indomaret, ataupun alfamart. Itupun setiap orang harus dibatasi hanya bisa membeli 2 liter.Â
Untuk di toko kelontong dan pasar harga minyak masih standar, kalaupun turun hanya selisih Rp. 1000,00.Hal ini memberatkan masyarakat desa yang notabene penjual gorengan, dan beberapa usaha kuliner lainnnya.Â
Semoga pemerintah lebih memperhatikan keluhannya di dalam masyarakat desa khususnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H