Manusia sebagai makhluk yang berpikir, tidak pernah terlepas dari perang pikiran yang terjadi di dalam otaknya. Mulai dari masalah bimbang tentang hidup, masalah pendidikan, percintaan, ekonomi, sosial, dan bagaimana kondisi masa depannya. Pikiran-pikiran negatif yang mengganggu dan menimbulkan kegelisahan semacam itu sebaiknya di buang jauh-jauh dari dalam diri kita, karena hanya akan menimbulkan efek-efek yang merusak mental. Meskipun demikian, hal tersebut tidak serta merta membuat kita tidak mau memikirkan beberapa masalah yang terdapat di atas, sebab manusia butuh memikirkan hal tersebut guna mencari jalan keluar atau solusi dari permasalahan-permasalahan yang tengah ia hadapi. Di sini penulis akan memberikan beberapa contoh kalimat gundah yang disebabkan oleh pikiran-pikiran negatif.Â
Contoh:
- Kalau penghasilanku segini terus, hidup ke depannya mau makan apa?
- Hidup di lingkungan seperti ini bisa-bisa tak berkembang kehidupanku.
- Nilai ujian akhirku paling buruk di kelas, kampus mana yang mau menerima orang bodoh seperti aku?
- Punya wajah jelek, tidak pintar, miskin, kayaknya susah buat dapat jodoh orang kayak aku ini. Tidak ada yang mau hidup dengan orang serba kekurangan seperti aku.
Pikiran-pikiran semacam itu hanya akan merusak mental dan rasa syukur kita. Bahkan dampak paling buruk adalah kita merasa bahwa diri kita tidak ada istimewanya atau tidak berharga sedikit pun. Hal tersebut berdampak buruk sehingga bisa membuat kita menjadi orang yang menganiaya diri sendiri, tidak mau berkembang, selalu iri terhadap orang lain yang terlihat dalam sudut pandang kita memiliki kehidupan yang lebih baik, rajin mengeluh, malas bersyukur, dan sadar atau tidaknya hal tersebut akan terlihat jelas dari wajah kita yang menjadi suram.
Dalam menjalani kehidupan, kita harus memahami bahwa susah dan senang itu datang silih berganti. Lantas bagaimana cara pintar kita menyikapinya? yaitu dengan cara berpikiran positif.Â
Apa yang dimaksud dengan berpikiran positif?
  Berpikiran positif adalah keyakinan yang timbul dari pikiran kita atas segala sesuatu dalam sudut pandang yang baik.
Kemudian apakah ada dampak bagi diri kita ketika berpikiran positif? jawabannya adalah tentu saja ada, bahkan banyak sekali manfaat dari berpikiran positif. Beberapa di antaranya untuk kecantikan dan kesehatan mental.
1. Manfaat berpikiran positif untuk kecantikanÂ
 Percaya atau tidak, berpikiran positif dapat menampakkan aura kecantikan atau ketampanan seseorang. Hal tersebut disebabkan karena pikiran-pikiran baik yang timbul dari diri seseorang. Menurut percobaan yang telah penulis lakukan sendiri selama kurang lebih satu bulan untuk selalu berpikiran positif, membuahkan hasil yang baik. Seorang teman yang telah mengenal penulis sebelum melakukan percobaan tersebut mengatakan bahwa ada perbedaan yang lumayan signifikan setelah penulis melakukan percobaan sebulan berpikiran positif. Aura kecantikan lebih terlihat dibandingkan sebelumnya yang terlihat lebih suram. Aura ketenangan terpancar dari wajah penulis menurut sudut pandang beberapa orang. "Banyak tersenyum dengan tenang yang meninggalkan kesan positif di dalam hati," ujar salah satu teman penulis. Dari percobaan yang dilakukan penulis serta pendapat beberapa teman, dapat disimpulkan bahwa manfaat berpikiran positif bagi kecantikan ialah:
a. Terpancar aura kecantikan dari wajah
b. Aura ketenangan juga terlihat di wajah meskipun dihadapkan pada persoalan sulit
c. Lebih sering tersenyum yang menimbulkan aura positif kecantikan pikiran
2. Manfaat berpikiran positif bagi kesehatan mental
Manfaat berpikiran positif berikutnya ialah untuk kesehatan mental. Beberapa di antaranya:
a. Jiwa lebih bahagia
b. Hati senantiasa tenang dan damai karena selalu senantiasa berkeyakinan harapan baik menunggu di depannya
c. Hari-hari lebih produktif karena diisi dengan kegiatan yang mengarah kepada kebaikan
d. Fisik lebih segar karena tidak ada pikiran negatif yang membebani
e. Jauh dari depresi dan stress yang sering menjadi penyebab takutnya seseorang untuk memulai hal baru karena gagal dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.
Demikian tulisan ini dibuat berdasarkan sudut pandang penulis dan pengalaman-pengalaman serta penilaian lingkungan sekitar.
Semoga bermanfaat dan semangat belajar serta istiqomah berpikiran positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H