Masalah kesehatan pada kelompok remaja mayoritas disebabkan karena kecenderungan untuk perilaku yang berisiko. Masa remaja merupakan masa storm and stress, karena remaja mengalami banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial factors) ataupun lingkungan (environmental factors). Apabila remaja tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, mereka dapat berakhir pada berbagai masalah kesehatan yang begitu kompleks sebagai akibat dari perilaku berisiko yang mereka lakukan
Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja, tentunya memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan semua unsur dari lintas program dan sektor terkait. Kementarian Kesehatan telah mengembangkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas, dengan paket pelayanan komprehensif untuk kesehatan remaja meliputi KIE, konseling, pembinaan konselor sebaya, layanan klinis/medis dan rujukan termasuk pemberdayaan masyarakat.
Pada dusun Sempol yang terletak 12 km dari gunung merapi, terbentuk organisasi remaja bernama PERSIDAS, yaitu Persatuan Muda Mudi Sempol. Anggota PERSIDAS berkisar antara 30-40 remaja yang berusia antara 12-18 tahun. Kegiatan yang telah dilaksanakan, diantaranya adalah menyelenggarakan perayaan hari besar nasional seperti hari kemerdekaan, hari besar islam, dan hari sumpah pemuda.Â
Akan tetapi terdapat banyak permasalahan dan kegiatan remaja terutama bidang kesehatan yang belum tersentuh yang disebabkan oleh belum diberdayakannya potensi kelompok remaja PERSIDAS untuk mengadakan program kesehatan mandiri serta tidak adanya koordinasi dan pembinaan untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan bidang kesehatan.
Berdasarkan permasalahan tersebut terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan pendampingan untuk pembentukan posyandu dengan sasaran warga usia remaja remaja dengan membina dan memberdayakan kelompok remaja PERSIDAS. Program dari pendampingan untuk pembentukan posyandu remaja tersebut antara lain memberikan pelatihan pada kader remaja untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang peduli remaja, mencakup upaya promotif dan preventif, serta membuat buku posyandu remaja untuk peserta sebagai kontrol kegiatan agar dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan posyandu remaja
Implementasi dari solusi-solusi tersebut diharapkan dapat memaksimalkan potensi remaja dusun Sempol untuk melaksanakan program posyandu remaja secara rutin sehingga kesehatan remaja di Dusun Sempol dapat terkontrol, meningkatkan edukasi remaja dusun Sempol tentang kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja, serta menggerakan Kegiatan remaja di bidang Komunikasi Interaktif dan Edukatif (KIE).
Metode yang dilakukan yaitu dengan Melakukan pendampingan untuk pembuatan  Posyandu Remaja untuk mengontrol kesehatan remaja, Memberikan ketrampilan kepada Kader untuk dapat melakukan pelayanan kesehatan yang peduli remaja, Membuat buku posyandu remaja untuk peserta sebagai kontrol kegiatan agar dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan posyandu remaja. Target luaran yang dihasilkan antara lain yaitu video kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diupload pada platform chanel Youtube Prodi D3 Radiologi, Hak Kekayaan Intelektual dari video pelaksaan Pengabdian Masyarakat dan artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal pengabdian masyarakat Hayina Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H