Mohon tunggu...
Asifah 16
Asifah 16 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Al-Azhar Indonesia

seorang mahasiswi Universitas Al-Azhar Indonesia dengan jurusan Bahasa dan kebudayaan Arab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Manuskrip Sya'ir Mawut Karya Baginda Usman

5 Juli 2023   00:00 Diperbarui: 5 Juli 2023   00:05 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b10027407b/f9.double.r=malayo

Kepada allah ta’alla meminta2 rahmat

Fakir mengarang suatu mad

Jika dilihat dari muqoddimah diatas, maka jelas bahwa syair-syair tersebut memang dibuat khusus untuk kaum muslim. Maka salah satu bab dari manuskrip ini yaitu syair tentang ibadah, sebagai berikut.

https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b10027407b/f9.double.r=malayo
https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b10027407b/f9.double.r=malayo
Syair ibadah

Jikalau pergi barang kemana2
Lagi puji sekalian fata
Mengaji qur’an jikalau sudah tamat
Sampai lepas dari pada bala kiamat
Jikalau kitab sudah dikaji
Permafwan faut baik jusudi
Iya dan betah sangatlah cinta
Mana yang ada sekalian erat
Badai bahas jangan kau buang
Mulia juga angkutkan
Dunia akhirat bila tiadakan
Mengaji kirat moga2 selamat
Dimasukkan syurga2 tempat yang ni’mat
Berlayar juga engkau naik haji
Karena engkau tahu mengaji
Karena engkau menurut kata
Pada saudaramu di Bahagia erat
Supaya kasih sekalian orang
 
Hawa nafsumu lawan berperang
Kataku ini adasi pasti
Erat itu tamanis arti
Kurasa dengan kurasa kedewasa sudah
Ambil anakku segala kata
Amas dan firik tiada pada ayahanda
Dikalau rukun fasak dari dalam dada
Jikalau anakku mencari sahabat
Jikaulau badai pekritis jahat
Itulah musa yang amay karang
Jangan engkau sakit hati
Kedewasa ada maka menjadi
Maka menjadi barang yang dicinta
Ayahanda miskintiada berarti
Melainkan syair menjadi tanda
Sekalian itulah runas adala
Dengarkan dahulu kemudian kaulihat
Janganlah engkau mau bersahabat 

Adapun pada bagian akhir manuskrip, maka dijelaskan kolofon (redaksi dari pengarang atau penyalin naskah yang berada pada bagian akhir manuskrip), yaitu sebagai berikut.

https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b10027407b/f9.double.r=malayo
https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b10027407b/f9.double.r=malayo
Kedalam hati kita tempat yang sudah
Didalam dunia akan kena menjaga kita
Kepada tuhan yang brnama Rahman puas sudah
Hayat dan maut disanalah terjalin
Waalihi washahbihi wabarik wasallim
Menjadi yakin islam kepada kapir yang syirik
Kata siapa kita akan timbal sudah
Dimana itu akan dapat berawalah janji
Sholi ala Muhammad sayyidi
Tamat kalam bitashaddiq
 

Tersurat kepada hari bulan oktober berhari khomis samaniah asyar miah sita wa arbain 1826 sanah Yaitu kepada 4 hari bulan syawal yaum khomis isna asyar miah isna wa sittin 1262 sanah Awliyah yang menulis sahimi aidrus usman adas.

Maka dari muqoddimah sampai dengan kolofon, kita dapat mengetahui bahwa syair-syair tersebut memang khusus dibuat oleh baginda Usman. Tidak hanya itu, dengan adanya syair-syair dari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun