Jannatu Station dan Bumi Kafe adalah dua usaha kafe dengan konsep kafe dan kost di Sumedang. Konsep ini tergolong unik karena konsep ini menggabungkan kafe dan kost di satu tempat yang sama. Walaupun menggunakan konsep yang sama, tentunya ada  perbedaan diantara kedua kafe ini. Oleh karena itu, disini penulis akan mengupas kira-kira strategi apa yang digunakan oleh kedua kafe ini dalam berbisnis di Kota Sumedang.
Sebelum melihat hasil analisis, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu mengenai apa sih Analisis 7P itu? 7P terdiri dari Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), People (masyarakat), Process (proses), Physical Evidence (bukti fisik).  Teknik analisis ini sangat berguna agar kita dapat melihat perbedaan-perbedaan apa saja antara kedua kafe ini secara menyeluruh.
Berikut adalah hasil dari analisis yang telah dilakukan,Â
1. Product:
Jannatu menawarkan menu makanan dan minuman yang beragam namun ternilai standar untuk di kafe. Sementara Bumi Kafe lebih menonjol dengan menu unik kepala dan kaki kambing.
2. Price:
Jannatu menawarkan menu makanan dan minuman mulai dari Rp6.000 hingga Rp22.000. Sementara Bumi Kafe menawarkan menu unik kepala kambing seharga Rp225.000.
3. Place:
Lokasi Jannatu lebih strategis karena terletak di pinggir jalan utama Cimalaka dan dekat dengan pintu toll Cimalaka, sedangkan Bumi Kafe dekat pusat kota tapi berada di dalam gang.
4. Promotion:
Jannatu aktif di media sosial dan sering membuat promo menarik, sedangkan Bumi Kafe mengandalkan event offline namun masih kurang efektif.
5. People
Pengunjung yang datang ke Jannatu tertarik pada promosi dan potongan harga yang diberikan, sedangkan pengunjung yang datang ke Bumi Kafe adalah pengunjung yang melakukan repeat order atau berkunjung kembali.
6. Process
Kedua kafe ini menggunakan proses pelayanan yang berpusat pada kenyamanan konsumen. Kedua kafe ini ingin memberikan pengalaman yang menarik bagi konsumen mereka.
7. Physical Evidence
Secara garis besar kedua kafe memiliki keunggulan fasilitas yang lengkap. Akan tetapi, Bumi Kafe lebih unggul karena menyediakan meeting room yang dapat menampung hingga 70 orang lengkap dengan proyektor dan layar tancapnya.
Dilihat dari hasil analisis 7P diatas kita dapat memastikan bahwa kedua kafe ini adalah kafe yang berkualitas dan berprioritas pada kepuasan dan pengalaman konsumen, hanya tentu saja masing-masing memiliki poin plus dan minusnya masing-masing. Kelebihan yang kedua kafe ini miliki tentu menjadi nilai jual pada masyarakat, khususnya di daerah Sumedang dan pastinya dengan kelebihan dan kekurangan itu masyarakat menjadi mempunyai pilihan lebih luas untuk berkunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H