Mohon tunggu...
asiatul umroh
asiatul umroh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa UIN Malang

bismillahirohmanirohim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKM UIN Malang Mengikuti Kegiatan Posyandu Pencegahan Stunting pada Balita dan Pemeriksaan Kesehatan Lansia di Desa Bangelan

6 Januari 2024   11:57 Diperbarui: 6 Januari 2024   12:11 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para mahasiswa KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang ikut serta berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan program bulanan imunisasi balita dan lansia di desa Bangelan pada hari Kamis, tanggal 03 Januari 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di posyandu Tumpang Sari. Peserta posyandu di ikuti oleh 2 ibu hamil, 3 bayi, 44 balita, dan 54 lansia. Kegiatan posyandu dimulai pada pukul 08.30 - 11.00 WIB. 

Kegiatan posyandu memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar atau sosial untuk memantau kesehatan balita dan lansia. Kegiatan yang dilakukan diantaranya penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingkar lengan, dan pencatatan data anak yang nantinya akan diserahkan ke Bidan untuk mengetahui perkembangan balita dan bayi disetiap bulannya. Setelah itu, anak-anak tersebut diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan balita. Untuk lansia dilakukan pemeriksaan dasar seperti cek tekanan darah, cek gula darah dan pemeriksaan keluhan yang dialami lansia  yang kemudian diberikan makanan dan obat.

Kegiatan ini masuk ke dalam program kerja atau Proker KKM kelompok 225,226,227 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dalam pencegahan stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak dibawah rata-rata pada usianya. Stunting disebabkan kekurangan asupan gizi, kesehatan ibu hamil yang kurang baik, pola asuh yang kurang baik seperti pemberian ASI eksklusif yang kurang dari 6 bulan dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak, serta lingkungan yang kurang mendukung seperti sanitasi yang buruk dan akses air bersih yang terbatas.

Dampak stunting dapat menimbulkan anak lebih rentang terhadap penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan malaria. Anak juga memiliki kemampuan kognitif dan motorik yang lebih rendah.

Para mahasiswa KKM berharap semua masyarakat desa Bangelan dapat mendukung kegiatan posyandu sehingga ibu hamil, anak-anak, dan lansia mendapatkan gizi yang cukup serta terhindar dari stunting dan penyakit lainnya.

Oleh: Eka Ainnur Faizah (Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun