Kylian Mbappe, sangat potensial menjadi bintang top masa depan meneruskan dominasi Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo.Â
Performa Mbappe asal Perancis sangat fenomenal dalam satu tahun terakhir ini. Penyerang muda Paris Saint-Germain tersebut saat ini merupakan pemain muda terbaik di Piala Dunia 2018 dan baru saja masuk ke FIFPro World XI.
Di usianya yang ke 20 tahun, ia sudah mengangkat trofi Piala Dunia. Ia sudah membukukan 53 gol di level klub. Dalam dua tahun beruntun Mbappe sudah mempersembahkan gelar juara Liga 1 Perancis untuk dua klub PSG Saint-Germain dan AS Monaco.
Seiring memudarnya dominasi Ronaldo dan Messi, tak ayal lagi Mbappe bakalan menjadi langganan pemain terbaik dunia dalam kurun waktu ke depan.
Legenda Perancis, David Trezeguet yakin, Mbappe adalah masa depan, masa depan sepakbola. "Ia telah memperlihatkan kualitasnya baik di timnas maupun klub, ia telah memperlihatkannya kini" kata Trezeguet seperti dilansir FourFourTwo.
Lagi, dalam laga yang digelar di Parc des Princes, Senin (8/10/2018) - pekan kesembilan Liga 1 Perancis - Kylian Mbappe bahkan spektakuler dengan menciptakan quadtrick untuk klubnya Paris Saint-Germain, dimana pada akhirnya Paris Saint-Germain menggulung Lyon 5-0 tanpa balas.Â
Gol satunya lagi diciptakan Neymar. Pemain asal Brasil ini mengeksekusi tendangan penalti di babak pertama. Dan keempat gol tambahan untuk Saint-Germain diceploskan Mbappe di babak kedua.
Yang teristimewa dari gol yang dicetak Mbappe, selain empat, keempat gol tersebut diciptakan hanya dalam tempo 13 menit saja!Â
Rekor tersendiri yang dibuat pemain muda itu. Keempat gol yang merobek Lyon itu masing-masing dicetak di menit ke 61, 66, 69, dan 74.
Dengan demikian, Mbappe adalah pemain termuda yang mampu membuat gol dalam satu laga Liga 1 Perancis di 45 musim terakhir. Mbappe juga yang tercepat melaksanakannya dalam kurun waktu itu.
Usai laga, bahkan Mbappe masih menyimpan penyesalan karena menurutnya ia telah membuang beberapa peluang, seharusnya ia bisa mencetak lebih dari empat gol. "Saya mestinya mencetak lebih banyak gol, sayang peluang yang terbuang," katanya di AFP.
Adapun kemenangan PSG atas Lyon membuat rekor baru tersendiri, pasalnya tim asuhan pelatih Thomas Tuchel ini mencatat rekor sembilan kali kemenangan beruntun di Liga 1 musim sekarang.
Catatan sebelumnya adalah milik Olympic Lillionis yang mencatat delapan kali kemenangan beruntun pada tahun 1936 Liga 1.Â
Kini, Paris Saint-Germain masih bertengger di puncak klasemen sementara dengan 27 poin, unggul delapan poin dari klub Lille di posisi kedua.
Thomas Tuchel, sang pelatih PSG mendapat pujian dari anak asuhnya, gelandang Marco Verratti. Dikatakannya, Tuchel mampu memberikan pendekatan yang diterapkan ke PSG. Tuchel mampu memberikan kembali senyuman.
Kendati Tuchel baru menangani PSG pada musim ini, menggantikan Unai Emery.
Tuchel membuat Mbappe dkk tampil memukau dengan sembilan kali kemenangan, PSG pun cuma baru merasakan kekalahan berhadapan Liverpool di Liga Champions 2-3.
Verratti menilai Tuchel sebagai sosok yang sempurna dan dapat membawa keharmonisan dalam tim yang sempat sirna.
"Kalau dengan Emery sulit, semua pelatih punya cara yang beda untuk membuat pemain mengerti" kata Verratti memuji mantan pelatih Borussia Dortmund itu, di FourFourTwo.
Metode terbaik yang dibuat Tuchel adalah dia melatih serius tapi diiringi juga senyuman. "Bekerja keras dengan senyuman. Kami menemukan senyuman yang telah sirna. Datang ke lapangan dengan muka ditekuk, itu tak bakal berguna," jelas Verrati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI