Fobia sosial
Apa itu fobia sosial?
Sila disimak penjelasan berikut dari seorang pakar kesehatan Anu Asnaini, Ph.D, dari University of Pennsylvania, yang mengatakan bahwa fobia sosial adalah suatu perasaan takut untuk dicap negatif oleh orang lain, seperti umpama diri merasa fisiknya tidak menarik, kurang kompeten, atau dianggap bodoh. Si penderita fobia sosial akan ketakutan jika bertemu dengan orang lain, bahkan cuma sekedar bertanya sesuatu kepada orang lain, misalnya saat kebelet dia merasa takut untuk meminta izin menggunakan toilet.Â
Jika penderita fobia ini dipaksa untuk tampil di muka umum atau berbicara dengan orang lain, maka dia bakal menunjukkan gejala-gejala seperti diare atau sakit perut, badan gemetar, berkeringat dingin, dan pusing-pusing.
Untuk anak kecil, fobia sosial menyebabkan anak-anak tantrum atau menangis.
Anu menyebutkan kemajuan teknologi menyebabkan fobia sosial. Â Hal-hal seperti menggunakan gawai yang semakin mengasyikkan, atau ngobrol dengan orang lain lewat gawai atau internet. Juga, tinggal di rumah hanya tinggal pesan, makanan pun langsung diantar ke rumah. Contoh hal tersebut menjadikan menurunnya interaksi seseorang, membuat mereka fobia sosial.
Coba lihat saja tren sekarang ini, banyak anak muda yang kecanduan gawai. Mereka asyik dengan dunianya sendiri. Hal tersebut berimbas pada kesulitan untuk mudah bergaul dengan orang lain, mereka bahkan tampak cemas ketika bertemu atau berbicara dengan orang banyak.
Itulah fobia sosial yang tidak bisa dianggap remeh. Anu mengingatkan bahwa fobia sosial tidak boleh dianggap sepele, karena fobia sosial dapat menimbulkan gangguan obsesi kompulsif, depresi, panik, dan bisa memicu kecemasan berlebihan yang sangat berbahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H