Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fakhri Husaini Mencemaskan Sindrom Bintang yang Menghinggapi Pemain

30 September 2018   00:01 Diperbarui: 30 September 2018   06:32 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sindrom ini sering hinggap pada seseorang yang merasa dirinya berprestasi dan tersohor.

Fakhri telah berkali-kali menyampaikan hal tersebut ke asuhannya, sebab banyak pemain bola Indonesia hilang dan jatuh karena sindrom itu.

Fakhri menilai salah satu penyebab munculnya sindrom ini adalah adanya pujian yang berlebihan dari media ke si pemain. Namun sebetulnya apa yang sudah diraih si pesepakbola tersebut belumlah seberapa. Pemain yang mendapat sanjungan itu lantas merasa dirinya yang terhebat.

Tambahnya lagi, apa yang diungkapkan lewat tulisan umumnya lebih hebat ketimbang kenyataannya. "Padahal dia barulah calon, bukan bintang sesungguhnya" kata Fakhri.

Selain tulisan di media, faktor media sosial merupakan salah satu penyebab utama sindrom bintang.

"Coba lihat, pujian datang ketika pemain bermain bagus, tapi kalau jelek, mereka juga dihujat. Sulit memang, kalau si pemain bermental kuat tak masalah, tapi kalau tidak?," ujarnya.

Lalu apa upaya untuk menekan sindrom ini?

Bukan tak ada upaya untuk mengurangi sindrom bintang ini. Salah satu cara untuk menekannya adalah dengan menjalin komunikasi antar tim.

Laksmiari Saraswati, seorang psikolog Timnas Garuda bahkan diberi tugas untuk membantu tim pelatih.

Metode lain yang diterapkan adalah membatasi pemakaian gadget pada para pemain. Semakin dekat saat laga, pemakaian gadget juga tentu semakin dibatasi, bisa cuma 30 menit sehari.

Fakhri bahkan menegaskan bahwa gawai merupakan musuh utama di skuad Garuda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun