Sebelum titik temu dicapai, TMT menggelar ground breaking untuk menandai pembangunan pada 7 Oktober 2014. Kelompok yang menyebut diri "Guardians of the Mountain" berusaha mencegah acara berlangsung, tapi tak berhasil.
Pada 2 Desember 2015, Mahkamah Agung Hawaii mencabut izin pembangunan teleskop. Menurut mereka, pemerintah AS telah melanggar proses yang benar dengan memberikan izin sebelum dengar pendapat.
Sejenak, kontroversi terhenti.
Pihak TMT menetapkan April 2018 sebagai tenggat waktu untuk dimulainya proyek, tapi sampai pertengahan tahun ini, belum ada tanda-tanda teleskop raksasa ini akan dibangun.
Meski bagian-bagian teleskop terus diproduksi di berbagai negara, dari Kanada, Jepang, India, sampai China, Dewan Gubernur TMT International Observatory masih menangguhkan keputusan terkait kelanjutan proyek.
Kabarnya, mereka tengah mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi TMT ke tempat lain, seperti Meksiko, Cile, atau Canary Islands. Apalagi, pada Mei 2018, Gunung Kilauea meletus dan mengubah sebagian besar lanskap alam pulau tersebut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H