Bukan hanya cruentation yang menjadi cara ganjil dalam pengadilan beberapa abad lalu.
Ada juga sistem peradilan yang memutuskan vonis dengan air. Salah satunya adalah metode tersohor di mana terdakwa yang memang bersalah akan mengapung, sedangkan yang tak bersalah akan tenggelam.
Sementara itu, dalam pengadilan yang memanfaatkan api untuk menentukan vonis, terdakwa akan dipaksa untuk memegang besi panas, atau berjalan di atasnya. Terdakwa akan diputuskan bersalah jika Yang Maha Kuasa tidak menyembuhkan luka bakar mereka dalam waktu tiga hari.
Metode tak lazim tak hanya diterapkan di pengadilan kota kecil. Faktanya, Raja James I juga percaya sepenuhnya pada cruentation. Pada 1597, sang raja menulis risalah berjudul Daemonologie, di mana ia mendukung cruentation sebagai cara untuk memastikan kesalahan.
Anehnya, sebagian besar jenazah yang mengeluarkan cairan di persidangan adalah lelaki. Inilah temuan Molly Ingram, peneliti sejarah di University of Oregon, ketika memeriksa sejumlah catatan pengadilan yang menerapkan cruentation dalam kasus pembunuhan.
Ingram mendapati tak banyak wanita yang berada dalam catatan jenazah yang mengeluarkan cairan, kecuali sebagai tersangka. Kesaksian kaum wanita juga tidak banyak ditemukan dalam catatan pengadilan.
Dalam satu catatan langka dari tahun 1660, terungkap bahwa Thomas Mertine dari Maryland didakwa memukul pelayan wanita bernama Catherine Lake sampai tewas. Di persidangan, catatan menyebutkan bahwa "jenazah tidak mengeluarkan darah".
Maka, meski ada kesaksian dari tiga orang yang melihat Thomas memukuli Catherine, kematian sang pelayan dianggap bukan karena pemukulan majikannya, melainkan penyakit histeria. Thomas Mertine divonis bebas.
Bahkan saat Christopher Columbus menemukan Dunia Baru dan Renaissance berkembang, banyak yang masih bergantung pada keajaiban dalam penuntasan konflik hukum, termasuk cruentation, yang bertahan sampai abad ke-18.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H