Nah, sekarang bagaimana dengan yang tidak balik modal? Jangan-jangan mereka korupsi?
Oke, ternyata legislatif pun masih mendapatkan honor jika mereka pensiun.
Banyak ya yang akan mereka nikmati. Orang awam jadi sedih. Syirik? Ya, jangan iri. Perasaan miris muncul jika membayangkan menikmati uang sebanyak itu, tetapi tidak sesuai dengan kerja yang mereka lakukan. Apakah pemerintah itu adil dengan rakyatnya?
Terus, Anda mau apa pemirsa?
Saya hanya membayangkan saja seandainya kita menjadi anggota DPR, apa yang akan kita lakukan dengan pendapatan sejumlah itu?
Instrospeksi dirilah yang kemudian muncul.
Sempat timbul di sanubari yang terdalam, saya akan simpan uang itu di Bank, lalu membuat rumah. Saya lebih menikmati segala sesuatu dengan gaji itu. Dipakai untuk naik haji atau umroh. Digunakan juga untuk pendidikan anak-anak. Dan sebagainya dan sebagainya. Sstt, banyak ya kebutuhannya? Mana buat sedekahnya?
Kerja tak seberapa, kesadaran mesti dibangun sejak awal. Penting bagi caleg yang belum resmi duduk di DPR. Oke, mereka toh mengeluarkan uang begitu banyak untuk biaya kampanye. Pasti mereka juga akan menikmati semua pendapatannya untuk diri mereka sendiri.
Syukur mereka yang sadar untuk mengalokasikan sebagian pendapatannya bagi pembangunan fisik negara serta untuk kesejahteraan rakyat miskin.
Bagaimana jika kenyataan yang ada tidak begitu? Â Sepertinya mereka yang duduk di legislatif hsrus sedikit sadar, gaji yang diterima tidak sebanding dengan kerjanya, tidak menggunakan seluruh gaji untuk diri sendiri.
Ada kisah nyata dari para tokoh Masyumi dulu. Hidup mereka sederhana dan mereka tidak tergoda korupsi, walaupun sebagai petinggi negara hidup mereka sulit.