Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Pertimbangan Seseorang untuk Menjadi Caleg?

25 Juli 2018   13:35 Diperbarui: 25 Juli 2018   13:55 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepengetahuan saya, seseorang bacaleg/caleg itu harus "punya modal" yang tidak sedikit jumlahnya, bisa ratusan juta bahkan milyaran rupiah.

Nah, uang sejumlah itu nanti diserahkan kepada partai, untuk nantinya dipakai sebagai biaya kampanye atau dibagi kepada tim suksesnya.

Pertanyaan muncul lagi, apabila seseorang terpilih menjadi anggota legislatif, apakah dana yang telah dikeluarkan untuk menjadi legislatif itu akan "balik modal" atau memperoleh "laba"?

Pendapatan seorang anggota legislatif dapat mencapai puluhan juta, ditambah segala tunjangan per bulannya. Bandingkan dengan gaji seorang CEO di perusahaan besar, mungkin pendapatan anggota legislatif lebih kecil. Namun ada pertimbangan lain selain gaji, ialah dapat proyek yang banyak dan tentu menyalurkan kebaikan untuk orang banyak.

Nah, dari cerita di atas tentang anggota legislatif tadi, muncul saran dari saya bagi Anda yang berhasrat duduk di legislatif entah dari partai mana, sebaiknya Anda membuat kalkulasi (dengan kalkulator) yang matang dulu.

Mengapa?

Karena itu menyangkut untung rugi serta jangka  waktu balik modal dari dana yang telah dikeluarkan.

Inilah hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh caleg, sebagai berikut:

  1.  Membuat estimasi biaya yang dikeluarkan dengan rinciannya.
  2. Membuat estimasi balik modal dibandingkan masa kerja jika Anda terpilih duduk di legislatif. Hal ini untuk meringankan mencari celah kesana-kemari supaya uang yang telah dikeluarkan dapat segera balik ke saku celana relevan dengan masa kerja.
  3. Mempersiapkan dana taktis untuk mengantisipasi jika Anda gagal duduk di legislatif. Dari pengalaman pileg 2014 lalu hanyak caleg yang menjadi stres, bahkan masuk rumah sakit jiwa gara-gara gagal. Yang lebih penting lagi, apabila biaya kampanye itu berasal dari pinjaman, maka Anda harus siap mengembalikan utang tersebut ditambah bunganya.
  4. Siap mental jika Anda digugat cerai sang istri tercinta karena ia tak sanggup hidup dalam lilitan utang dan menanggung malu serta harga diri yang jatuh dan gengsi.

Nah, dengan pertimbangan di atas, masihkah ada di antara Anda yang berhasrat menjadi caleg. Silakan berpikir dulu matang-matang agar sesal tidak datang di kemudian hari.

Bagi saya sih, daripada pusing tujuh keliling, enakan jadi wong cilik, asal bisa menikmati nasi Padang dan secangkir kopi panas di pagi. Hidup pun damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun