"Terutama helm untuk anak. Pastikan helm sesuai ukuran kepala anak agar tidak mudah bergeser, sebab helm sangat vital sebagai perlindungan cedera kepala," kata Rudy.
Pemahaman tentang berkendara yang aman harus diberikan sedini mungkin, salah satunya melalui kurikulum pendidikan.
"Hal ini mesti menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah. Program pemerintah maupun swasta perlu diperbanyak guna mendorong upaya kampanye keselamatan berkendara," Rudy berharap.
Ia menyayangkan masyarakat yang masih memandang bahwa alat transportasi memudahkan pekerjaan mereka, tetapi abai terhadap standar keamanan.
Kemudahan akses membeli motor dan mobil tidak diimbangi pemahaman menjadi pengemudi yang baik. Inilah tugas semua pihak untuk meningkatkan kesadaran berkendara, terutama saat melibatkan anak-anak.
Pemahaman dan kesadaran tentang pengendara harus mempunyai kompetensi tertentu yang bisa didapat dari kegiatan pelatihan.
"Rendahnya pemahaman terhadap aturan main dan keamanan berkendara membuat kita abai terhadap keamanan diri sendiri dan buah hati saat berkendara. Sering kali, kepatuhan terhadap aturan yang berlaku lebih pada menghindari pemberi hukuman, bukan makna kepatuhan itu sendiri," tandas Ratih.
"Sejatinya, makna kepatuhan ini diajarkan sejak dini, agar anak paham makna dari aturan tersebut, bukan karena takut pada orang atau hukumannya, melainkan pemahaman mengapa aturan tersebut dibuat," pungkas Ratih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H