literasi Indonesia berada pada urutan 10 terendah berdasarkan data PISA tahun 2022. Angka literasi Indonesia tak pernah meningkat stabil, selalu mengalami penurunan dan kenaikan selama beberapa tahun terakhir. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah khususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia guna menyikapi hal tersebut. Salah satu penyebab turunnya literasi dan minat baca disebabkan oleh beberapa faktor yakni kurangnya fasilitas serta perkembangan teknologi yang tidak terkendali.
PeringkatPada tanggal 10 Oktober 2024 kami selaku rombongan kelompok 1 rombel 3 FBS Mengabdi melakukan observasi pada salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terletak di kelurahan Sekaran. Kami melakukan wawancara kepada bapak Rois Fauzi selaku kepala sekolah MI Al-Iman Banaran. Beliau menuturkan bahwa literasi dan minat baca di MI Al-Iman Banaran terbilang masih rendah. Faktor fasilitas seperti halnya perpustakaan yang dipindahkan kerena kekurangan ruang kelas, keterbatasan buku bacaan, perkembangan teknologi dan kurangnya pemahaman serta penyuluhan mengenai literasi menjadi penyebab rendahnya minat baca pada anak.
Pak Rois juga menuturkan bahwa pihak sekolah tetap melakukan upaya untuk meningkatkan minat baca dan literasi pada siswa MI Al-Iman Banaran dengan melakukan berbagai upaya seperti adanya pojok baca pada setiap kelas, kegiatan membaca rutin bagi kelas 4, 5, dan 6 sebelum kegiatan pembelajaran, serta adanya perpustakaan keliling yang datang sebulan sekali sebelum akhirya berhenti beroperasi. Untuk menyikapi keterbatasan jumlah buku bacaan, pihak sekolah mengambil cara dengan menyuruh setiap peserta didik untuk membawa satu bacaan yang kelak akan digilir bergantian dengan temannya guna menghindari rasa bosan.
Pada tanggal 17 Oktober 2024 kami kembali melakukan kunjungan untuk memberikan sosialisasi mengenai literasi terhadap kelas 4 dengan media poster. Suasana kelas sangat bersemangat ketika kami melakukan pemaparan dan kuis berhadiah mengenai literasi. Melihat pojok bacaan yang kosong serta mengetahui permasalahan mengenai keterbatasan buku bacaan, kami memaparkan bahwa membaca tidak harus mempunyai banyak buku. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi, membaca dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai platform online dan aplikasi, diantaranya iPusnas dan iJateng. Mereka sangat antusias ketika kami memperlihatkan tampilan dan kegunaan salah satu aplikasi membaca, yakni iPusnas.
Pada dasarnya, rendahnya tingkat literasi dan minat baca khususnya pada anak dan peserta didik sejalan dengan kurangnya fasilitas dan pemanfaatan teknologi yang kurang maksimal dalam menunjang kegiatan literasi. Perlu adanya perhatian khusus dalam penyediaan fasilitas dan sosialisasi mengenai pemanfaatan teknologi untuk dapat meningkatkan minat baca anak khususnya pada era perkembangan teknologi dan globalisasi seperti pada saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H