Sadis Tanpa Kata, Menulis Konservasi ala Harry Surjadi

Jurnalis saat observasi di Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Berau

Felanans Mustari, Pemimpin Redaksi media siber, www.kaltimkece.co.id, mengaku cara Harry memfasilitasi pelatihan menulis membantunya lebih sistematis dalam proses peliputan dan penulisan. "Sebenarnya, sebagian besar sudah kita lakukan, sehari-hari. Tapi dia (Harry, red), membuatnya lebih sistematis," katanya disela simulasi observasi pelatihan.

Di hari kedua, skala simulasi diperluas. Kali ini, tidak hanya observasi, tetapi menggali informasi dengan wawancara sejumlah narasumber. Dimulai dari observasi di Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, para peserta melanjutkan perjalanan ke gudang penampungan ikan ramah lingkungan, milik pengusaha ikan di Kampung Tanjung Batu, Ismail Mustaming. Selanjutnya, peserta bertemu dengan Ismail untuk wawancara, dan juga menghadirkan Muhammad Ali, mantan nelayan bom dan potasium, sebagai narasumber.

Setelah wawancara, observasi dilanjutkan di mangrove tracking, Kampung Tanjung Batu, Kepulauan Derawan. Mangrove tracking  tersebut merupakan yang terpanjang di Indonesia dengan 1,7 kilometer. Sejumlah spot menarik dalam kawasan mangrove tracking, diantaranya menara pantau, pintu samudera, serta sejumlah spot foto.

Harry Surjadi dan jurnalis berfoto bersama narasumber di Tanjung Batu, Kepulauan Derawan

Hasil penggalian data dan informasi di hari kedua, akan ditulis oleh para peserta di media masing-masing. Tulisan tersebut akan disayembarakan dengan Harry Surjadi sebagai juri. Setiap pemenang akan mendapat hadiah menarik.

Semoga tulisan ini tidak banyak berlumur asumsi dan tergolong yang disayembarakan. Sehingga berpeluang meraih hadiah menarik. hehehehe