Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

9 Tahun di Kompasiana

1 November 2022   15:25 Diperbarui: 1 November 2022   15:36 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tak terasa sudah 9 Tahun menjadi bagian di kompasiana. Sebenarnya ini bagi saya bukan hal yang membanggakan. Ketika itu mendaftar di kompasiana gegara seorang teman bercerita dia membuat sebuah artikel tentang sejarah angling darma yang berasal dari tanah kelahirannya saat itu Tahun 2011 dia membuat artikelnya. 

Singkat cerita dia katakan bahwa dia jarang melihat atau memantau perkembangan pembaca artikelnya. Dan ternyata ketika itu tahun 2013 sesaat sebelum saya mendaftar menjadi anggota. 

Dia melihat kembali di halaman profilnya dan ternyata pembacanya sudah lebih sepuluh ribuan. Dia pun kaget, total baru 7 artikel dan kastanya sudah Fanatik, dengan poin puluhan ribu. Bayangkan hanya 7 artikel saudara! Dan saya seketika naik syahwat untuk menulis di platform keren ini. 

Segera saya mendaftar dan melakukan verifikasi email dan saya lupa tahap selanjutnya. Dan akhirnya setelah sekian hari akun saya verified. Resmi menjadi content writer kompasiana. Perjalanan menulis pun dimulai.

Awal menulis memang masih kaku, masih bingung apa yang akan saya tulis ketika itu. Mulai mencari ide menulis dengan membaca artikel-artikel dari kompasianer lain yang sudah lebih dulu menulis. Tulisan mereka bagus-bagus. Renyah dan mudah dicerna. Seperti makan kripik singkong yang gurih dan krenyes. Ah sedap kali saya baca tulisan mereka ini. 

Menulis memang susah-susah gampang. Awalnya menulis saya cenderung memikirkan hasil. Selalu dipusingkan dengan pertanyaan: apakah tulisan saya nantinya akan dibaca? Menarikkah? 

Dari sana saya sudah merasa minder duluan. Padahal tidak ada alasan untuk itu. Saya mencoba menulis fiksi di bagian fiksiana. Karena saya memang suka baca cerita-cerita. Dan ternyata menulis fiksi itupun tidak semudah kelihatannya. Perlu latihan dan latihan.

Menulis itu mudah. Tapi konsisten menulis itulah yang sulit dan harus memiliki tekad yang kuat. Saya beberapa kali gagal menyelesaikan tulisan fiksi. Padahal baru cerpen. Mentok ide di tengah-tengah. Kalau istilah dalam dunia kepenulisannya adalah "Writers Block". Seolah ada tembok penghalang. Satu-satunya jalan adalah menerjangnya. 

Kalau kata Om Jay "Menulis lah setiap hari dan lihat apa yang terjadi". Motivasi yang singkat, padat, dan bermakna. Apapun itu, maka tulislah. Selama tahun 2013 itu, saya menulis sangat kurang. Ternyata semangat diawal itu saja tidak cukup. 

Tahun pertama saya di kompasiana hanya menulis kurang dari sepuluh artikel. Sangat kurang. Tahun berikutnya begitu juga tidak ada perkembangan. 

Ada saja alasan saya untuk tidak menulis di hari itu. Entah sibuk atau tidak sempat. Puncak terparahnya adalah tahun 2018. Hanya menulis satu artikel. Ya satu artikel. Dasar pemalas penyebabnya saya lupa. 

Tahun berikutnya saya mulai menulis. Dan hanya menghasilkan tujuh artikel. Seperti tidak ada harapan. Dan ternyata berakhir Tahun 2019. Awal 2020 saya mencoba menulis seperti biasa. Mencari ide dari artikel atau dari fenomena apa yang terjadi saat itu. Dan dunia pun terguncang dengan hadirnya pandemi covid 19. 

Dan kali ini saya katakan saya bersyukur pandemi ini melanda dunia. Ini adalah tahun terbaik saya di Kompasiana. Akibat banyak di rumah, berbekal laptop kantor saya menulis lebih sering. 

Ide-ide tulisan selain dari topik pilihan terus mengalir. Produktifitas menulis meningkat di sela-sela mengajar dari rumah ketika itu. Total artikel selama 2020 ada 57 artikel termasuk fiksiana di dalamnya. Berarti rata-rata artikel yang saya tulis ada 4 setiap bulannya. 

Setelah berganti tahun saya hampir tidak percaya. Sebanyak itukah tulisan saya dalam setahun pandemi? Menjadi berkah tersendiri bagi saya. Sayangnya tidak bertahan di tahun berikutnya 2021. Saya hanya menulis 11 artikel. 

Kemana semangat menulis 2020? Tapi saya tetap senang dan pastinya belum puas juga. Dan tahun 2022 berjalan sampai sekarang di awal November saya baru menulis 26 artikel. 

Sedikit lumayan lah dibandingkan tahun 2021. Masih belum cukup. Saya akan tetap menulis disini (kompasiana). Terus semangat menulis sobat kompasianer                                          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun