Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Pengajar yang Pembelajar

5 Oktober 2021   08:37 Diperbarui: 5 Oktober 2021   08:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahap ini guru dalam hal ini saya hanya bisa memberikan materi dan memantau lewat media atau aplikasi yang paling mudah dan memungkinkan. Setidaknya untuk memberikan instruksi kepada peserta didik ini perlu SABAR. Lima huruf ini yang paling harus di-'stok' yang banyak. Karena banyak yang tidak sabar dan akhirnya seperti 'bodo amat' apakah pembelajarannya sampai atau tidak. Ini tidak bisa dibiarkan, tetapi harus ada kesadaran dari masing-masing guru untuk ini. Semoga selalu ada jalan keluarnya di saat tidak bisa keluar bahkan untuk mengajar.

Kendala dalam menerapkan metode blended learning ini---walaupun tidak sempurna seperti tata caranya itu sendiri adalah kemampuan menerima materi setiap siswa yang berbeda-beda. Karena dalam metode blended learning ini siswa melakukan tiga hal yaitu pertama, siswa melakukan pencarian informasi dari berbagai sumber informasi yang tersedia secara online dengan berdasarkan relevansi, validitas, dan kejelasan akademis. Hal ini melatih siswa untuk mencari dan memilah informasi sesuai dengan materi yang diajarkan.

Kedua, siswa menemukan, memahami, serta mengonfrontasikannya dengan ide yang telah ada dalam pikiran kemudian menginterpretasikan informasi pengetahuan dari berbagai sumber sampai mereka mampu mengomunikasikan kembali ide dan hasil interpretasinya dengan fasilitas offline dan menulisnya di buku hasil yang mereka dapatkan tadi.

Ketiga, mengonstruksi pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi bertolak dari hasil analisis, diskusi, dan perumusan kesimpulan dari informasi yang diperoleh kembali dan menginterpretasikan ide dengan fasilitas offline.

Dari metode ini hasil yang saya dapatkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Walaupun demikian, tidak semua hasilnya mengecewakan. Karena proses ini tidak segera mendapatkan hasil yang sesuai. Namun, cukup untuk melatih bagaimana siswa menjadi sadar bahwa pentingnya berpikir kritis  secara eksplisit (tersurat).

Ternyata belajar secara 'online' tidak mudah juga jika tidak ada motivasi dalam diri masing-masing siswa. Di sini guru harus melakukan penjelasan secara detil dan konsisten. Hal tersebut belum optimal saya lakukan.

Apakah metode ini efektif? Menurut saya antara efektif dan tidak. Tergantung kondisi siswa masing-masing. Dan ini butuh waktu dalam berproses. Siswa harus selalu dilatih. Bahkan saya harus melatih diri sendiri dengan melakukan metode yang saya terapkan ke siswa untuk saya sendiri. Saya menyadari bahwa dari sekian metode pengajaran, seharusnya sebagai pengajar saya harus mencoba satu-persatu metode tersebut. Hal  ini dapat menjadi tambahan kemampuan self learning saya secara pribadi. 

Bayangkan, kita mengharapkan peserta didik mampu menerima metode pengajaran kita, sementara kita belum tentu mampu menerapkannya pada diri sendiri. Bukankah guru juga harusnya menjadi pembelajar utama? Kenyataannya banyak di antara kita para pengajar masih malas untuk belajar, meng-upgrade pengetahuan. Kadang menutup diri dengan ilmu lain, setidaknya kita juga harus belajar ilmu sosial, walaupun bukan guru IPS, memahami kondisi geografis walaupun bukan guru geografi. 

Saya menyebutnya 'Multi learner'. Semua bisa kita dapatkan dengan banyak-banyak membaca buku. Bahkan secara kasat mata saja kita tidak pernah melihat rekan sesama pengajar yang asyik membaca buku saat di ruang guru, semua sibuk dengan gawainya. Termasuk saya yang sedang belajar untuk lebih banyak membaca buku apapun. Kata Mendiang Robin Williams, "Jadilah pembaca yang rakus." Kerakusan ini yang perlu ditiru. Selamat belajar guru pembelajar. 

                                                                        Depok, 29 September 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun