Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Spesial Itu Tidak Spesial

14 September 2020   08:21 Diperbarui: 14 September 2020   08:27 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada sesuatu yang mengagumkan tentang menemukan kepuasan dalam kesenangan hidup sehari-hari yang sederhana, dan itu menjadi semakin sulit untuk dilakukan. Kami dibombardir setiap hari: inilah prajurit pemberani yang menyelamatkan bus sekolah yang penuh dengan anak-anak hanya dengan sebatang linggis dan tali pancing; inilah miliarder berusia 30-an yang akan menyembuhkan penuaan sehingga kita semua bisa hidup selamanya; inilah anak berusia 12 tahun yang bisa memainkan Stravinksy's Rite of Spring dengan tujuh instrumen berbeda dengan kakinya.

Implikasinya selalu sama: Apa yang kamu lakukan belakangan ini?

Jika Anda tidak dapat menemukan kesenangan dalam hal yang sederhana atau biasa, maka Anda tidak akan menemukan kesenangan di mana pun.

Seperti yang mereka katakan, kemanapun Anda pergi, itu dia. Menjadi istimewa tidaklah begitu istimewa. Anda masih akan merasa frustrasi. Anda akan tetap merasa kesepian. Anda masih akan merasa seperti Anda bisa melakukan lebih banyak.

Jangan menjual diri Anda demi perhatian dan kejayaan palsu. Bukan berarti perhatian dan kemuliaan itu salah, tetapi mereka seharusnya tidak menjadi motivator utama yang menggerakkan hidup Anda.

Sebaliknya, fokuslah pada kesederhanaan. Tentang nuansa. Pelan - pelan. Bernafas. Tersenyum. Anda tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun. Termasuk diri Anda sendiri. Pikirkan sejenak dan biarkan itu meresap:

Anda tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun, termasuk diri Anda sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun