Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Naked Writer

10 Agustus 2020   10:01 Diperbarui: 10 Agustus 2020   10:13 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pernah mendengar sebuah lagu yang di awali dengan: "Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih" selebihnya maaf tidak hafal. Aku tidak hafal sekali lagi maaf. Lagu itu sangat terkenal. Seolah sudah berumur puluhan tahun. Bahkan penyanyinya masih hidup. Bahkan salah satu anaknya mengikuti jejak Bapaknya yang terkenal itu. Dengan karakter suara yang berbeda ternyata.

Setelah mendengar sepenggal lirik itu, aku berpikir. Mungkin lagu itu tercipta saat dia sedang mandi mungkin? Karena ada kata telanjang nya disana. Atau saat dia sedang melihat perempuan yang sedang mandi dari kejauhan saat melintasi jembatan di dalam bus. Dan di bawahnya ada sungai yang pada zaman itu masih bersih airnya. Itupun dia tidak melihat dengan jelas juga karena jaraknya jauh. 

Telanjang bukan berarti tanpa sehelai kain pun. Kecuali katanya ada tambahannya misalnya "telanjang bulat" baru kita asumsikan tanpa sehelai benangpun. Namun asumsi orang umum tetap saja. Kalau sudah mendengar kata "telanjang" pastinya tanpa pakaian.

Ya memang tidak ada yang salah dengan lagu yang masterpiece itu. Tidak sama sekali. Hanya saja itu kata yang menurutku letaknya di awal paragraph lagu dan kata nya sangat catchy . we must naked?  

Atau jangan-jangan, tanpa bermaksud apa-apa sang penulis lagu dalam keadaan telanjang ketika menulis lirik lagu itu. Karena mungkin ide itu dia dapatkan tepat setelah keluar dari kamar mandi. Maka dia buru-buru menuliskannya tanpa peduli harus pakai baju dulu. Khawatir lupa mungkin. Mungkin lho ya.

Bisa jadi kata "telanjang" itu bermakna luas. Begini, telanjang itu berarti polos tanpa ditutupi apapun. Dapat bermakna bersih, lalu kejujuran. Karena tidak ada yang ditutupi. Terlihat jelas semua. Ini mungkin sebabnya ketika manusia lahir ke bumi. Saat keluar dari Rahim Ibunya. Bayi itu dalam keadaan telanjang. Suci, harum aroma tubuh mungilnya. Begitu polos. Murni. Maka jelas bayi tidak layak disebut dengan nama yang buruk. Karena bayi tidak tahu apa-apa. Lahir dari proses yang panjang sejak sperma Bapaknya memasuki menembus Rahim Ibunya. Selama Sembilan bulan. Kalau normal.

Layaknya bayi. Telanjang melambangkan kebersihan. Tubuhnya bersih dari unsur luar. Tidak ada yang melekat. Lalu di beri penutup agar bayi tersebut tidak kedinginan. Karena selama Sembilan bulan sebelumnya dia terlindungi di alam Rahim Ibunya. Saat keluar dia harus bernafas menghirup udara. Bukan lagi cairan ketuban Ibunya. Begitu ajaibnya. Sampai sang penulis menjadikan inspirasi untuk lagunya. Ya mungkin setelah melihat kelahiran anak pertamanya. 

Kata "telanjang" itulah yang mungkin menjadi pemicunya. Andai saja aku bisa bertanya langsung kepada orangnya. Mungkin aku tidak perlu bersusah payah menuliskannya. Menuliskannya dengan dasar asumsi ku. Ya aku hanya bisa ber asumsi. Begini atau begitu. Demi apa? Demi dapat menuliskannya. Lalu di tanyangkan secara mandiri di dalam blog ku.

Karena udara disini yang panas. Oh mungkin saja dia menulis lagu itu saat cuaca sedang panas-panasnya lalu dalam keadaan telanjang dia menuliskan lagu itu. Walaupun isi lagunya itu tidak ada menyinggung soal pemanasan global. 

Yang sudah terjadi puluhan tahun yang lalu. Padahal topik pemanasan global akan selalu diingat jika diabadikan dalam sebuah lagu. Akan menjadi lagu yang hebat mungkin. Karena mengingatkan manusia akan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Mungkin juga sang penulis lagu telanjang ini terinspirasi dari alam. Coba kita pikirkan sedikit. Alam itu alami, natural. 

Tanpa selubung yang menutupi. Pohon itu telanjang. Tanpa busana. Gunung juga demikian. Bebatuan, mineral, tanah, yang ada di dalam tanah. Semua itu alami. Semua itu telanjang. Apa adanya alam tidak berpakaian alias telanjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun