Mohon tunggu...
Asih Purnama Fitri
Asih Purnama Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pergelaran Parade Budaya Sasak oleh Mahasiswa KKN PMD Unram 2024 Warnai Perayaan Peringatan HUT ke-79 RI di Desa Prabu

18 Agustus 2024   22:20 Diperbarui: 20 Agustus 2024   21:02 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Prabu, Lombok Tengah (17/08/2024) -- Dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79, mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram (UNRAM) bekerjasama dengan Kepala Desa Prabu melaksanakan acara parade budaya yang meriah di Desa Prabu sebagai salah satu dari rangkaian acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati kemerdekaan negara, tetapi juga untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Sasak kepada masyarakat luas terutama generasi muda. Parade ini berlangsung pada tanggal 17 Agustus 2024 dan menyuguhkan berbagai atraksi yang menampilkan kekayaan budaya lokal.

Parade budaya yang diadakan oleh mahasiswa KKN PMD UNRAM ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok seni tradisional, pelajar, dan warga desa. Berbagai atraksi budaya seperti tarian tradisional, pertunjukan musik, dan pameran pakaian adat Sasak ditampilkan dengan penuh semangat. Acara ini di ikuti oleh 7 Dusun yang ada di Desa Prabu dengan menampilkan tema serta kesenian yang beragam dari masing-masing Dusun. Mulai dari penampilan Jaran Kamput atau Praje yang biasa digunakan di berbagai acara adat Sasak, serta Cilokaq Ale-Ale yang biasanya digunakan pada iring-iringan pengantin pada acara nyongkolan. Selain kesenian dan musik tradisional, berbagai hasil bumi dan hasil laut dari masing-masing dusun juga ikut ditampilkan untuk memeriahkan acara ini.

Pakaian adat yang dikenakan oleh para peserta parade juga menjadi sorotan utama. Setiap motif dan warna kain tenun memiliki arti tersendiri, mencerminkan status sosial, nilai spiritual, hingga harapan-harapan baik yang diwariskan secara turun-temurun. Selain itu, prosesi adat seperti ritual pembukaan, pengucapan doa bersama, dan simbol-simbol adat lainnya turut menghiasi jalannya acara ini. Selain menggunakan pakaian adat, para peserta juga menggunakan pakaian tradisional dari berbagai macam profesi yang ada di Desa Prabu, seperti petani, nelayan dan lain sebagainya.

Jaran Kamput/Praje
Jaran Kamput/Praje

Tidak hanya menjadi sarana hiburan, Parade ini juga berfungsi sebagai bentuk pelestarian budaya, di mana generasi muda diperkenalkan kembali dengan tradisi yang semakin tergerus oleh modernisasi. Desa Prabu yang terletak di Lombok Tengah ini memang dikenal dengan komitmennya dalam menjaga warisan budaya Sasak, sehingga parade ini diikuti oleh semua elemen masyarakat di Desa Prabu.

Acara ini juga menjadi momen berharga untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat desa. Mahasiswa KKN PMD UNRAM bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan penggiat budaya setempat dalam mempersiapkan acara ini. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin pesat.

Keberhasilan parade budaya ini menunjukkan betapa pentingnya peran mahasiswa dalam mendukung pelestarian budaya dan memupuk rasa nasionalisme. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Prabu, yang merasa bangga dan terinspirasi oleh upaya mahasiswa dalam memperkenalkan dan merayakan kekayaan budaya mereka. Banyak warga desa yang mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi mereka atas inisiatif yang telah dilaksanakan.

"Selama Saya tinggal disini, baru pertama kali acara parade budaya seperti ini diadakan. Sebelum-sebelumnya acara perayaan 17 agustus tidak pernah semeriah ini, makanya Saya sangat senang adik-adik KKN UNRAM ini punya inisiatif untuk mengadakan acara seperti ini, karena bisa menjadi media untuk melestarikan budaya Sasak." Ucap salah satu masyarakat Desa Prabu.

Dengan semangat yang menggelora, mahasiswa KKN PMD UNRAM dan masyarakat Desa Prabu berharap agar kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus dilanjutkan. Mereka percaya bahwa melalui parade budaya ini, semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap budaya lokal dapat terus ditanamkan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Parade budaya ini bukan hanya menjadi ajang unjuk budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat rasa persaudaraan dan kebanggaan terhadap identitas budaya Sasak di tengah arus globalisasi. Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Prabu bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga sebuah wujud nyata dari cinta tanah air dan dedikasi terhadap pelestarian budaya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun