Mohon tunggu...
Alfredo Pareto
Alfredo Pareto Mohon Tunggu... -

semua hal besar terjadi karena hal-hal kecil,,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rendezvous

3 Februari 2012   09:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:06 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum cinta ini dimulai disini
Langit telah mengabarkan pada bumi
Karangpun hancurkan kepingan mozaik
Agar angin menghembusi cerita ini
Hingga hidup kita terpatri
Mengumpulkan ingatan yang mengerak

Kisah itu tak menjelma kasih tanpa kita

Akhirnya kitapun ada setelah dibuai gelap
Agar mozaik itu tak jadi redup
Ia menunggu kita mendekapnya
Menjalani,merasakan,mengenangkannya

Kita menjelma dua aliran sungai dari satu mata air

Berawal dari mata air
Berasal dari sumber yang sama
Kita bertemu untuk dipisahkan
Menjadi dua aliran sungai
Kau dan aku jalani dengan tegar
Menyusuri aliran menuju samudra
Tapi kita akan bertemu, entah kapan
Bukankah langit telah menggariskannya sebelum dimulai?

Arus semakin mengiris mimpi pada delta
Menceritakan retakan kisah oleh langit
Diantara tangkai kerendahaan ada sua
Kepingan perlahan-lahan terkikis lalu larut
Sebagian hilang sebagian jadi kenangan

Kutahu arus kita pasti bertemu
Setelah kulihat matahari mementulkanmu
Aku mencintaimu
Akupun demikian,katamu

Sebagai sungai kita akan terus mengalir
Menggulir perasaan-perasaan yang tegar
Menuju samudera dengan cinta yang bergetar
Hingga cinta mendekap kita tanpa sadar

Walau matahari akan menguapkan mimpi
Meski harapan untuk bersama tak abadi
Namun kita pernah di sini merangkai impian
Mengumpulkan mozaik menjadi kenangan
Dan samudera akan mengenang kita
Seperti mata air yang melahirkan cinta.

Dan kesanalah kita pulang…..

FEBRUARI,2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun