Saya tidak sependapat dengan cara-cara seperti itu.
Ya, tentang pilpres yang sekarang tengah menyemarakkan perbincangan ini.
Saya sendiri melihat kedua pasang capres-cawapres sudah "relatif bagus". Keduanya sama-sama didukung oleh umat Islam dan partai Islam. Di barisan pendukung keduanya juga ada penganut agama-agama lainnya.
Jadi, dengan begitu, tidak perlu ada penggiringan opini seolah-olah bahwa seorang calon didukung oleh umat Islam sedangkan yang lainnya tidak. Sebab, penggiringan opini ini ahistoris dan tidak faktual. Faktanya, keduanya sama-sama didukung oleh rakyat Indonesia yang memiliki hak atas negeri ini, yang mayoritas adalah umat Islam.
Oleh sebab itu, biarkan kedua pasang (Prabowo vs Jokowi) itu berjuang merebut mandat rakyat dan umat, tanpa fanatisme berlebihan sehingga menghilangkan kendali emosi dan intelektualitas.
Semua pihak termasuk pendukung tidak perlu melakukan pengafiran, penyesatan, pelaknatan, dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam. Umat Islam pendukung kedua pasang insya Allah sama-sama cinta Allah dan Rasul-Nya. Tidak perlu klaim bahwa hanya salah satu saja yang cinta Allah sedangkan yang lain tidak.
Siapa pun boleh berpendapat tentang sesuatu, termasuk dukungan politik dalam konteks ini. Dan mereka semua berhak menyatakan pendapat dan memperlihatkan dukungannya kepada publik. Asal tetap dengan akhlaqul karimah.
Mau dukung kepada capres tertentu, dukunglah dengan sederhana...!
Mau dukung kepada capres lainnya, dukunglah pula dengan sederhana...!
Biasa-biasa saja...
dan tetap berhati lapang dan lepas...!
Siip...
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H