Mohon tunggu...
ASHLIH AHSANI RISMAWATI
ASHLIH AHSANI RISMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT Insan Cendekia Dabo Singkep

Saya adalah seorang guru di SDIT Insan Cendekia Dabo Singkep. Hobi saya membaca artikel tentang pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices PPG DALJAB Tahap II Tahun 2023

22 November 2023   00:25 Diperbarui: 22 November 2023   01:10 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BEST PRACTICES

PPG DALJAB TAHAP II TAHUN 2023

OLEH: ASHLIH AHSANI RISMAWATI, S. Pd (F4301231613)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

A. Judul

Meningkatkan Kemampuan Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Bantuan Papan Musi Pada Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil

B. Pendahuluan

Proses pembelajaran sejatinya melibatkan berbagai unsur dalam satu lingkup belajar baik guru, peserta didik, media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Guru memiliki peran yang sangat besar dalam proses tersebut. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif sehingga diharapkan kedepannya pembelajaran lebih bermakna dan aplikatif (Nurliana: 2023). Jika pembelajaran di masa lampau berpusat pada guru, untuk saat ini pembelajaran diarahkan berpusat kepada peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang sering digunakan untuk pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah model pembelajaran problem based learning (PBL).

Susanto (2013) dalam Sutarti dan Wibawa (2018) mengatakan bahwa matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Di lain pihak, pada usia peserta didik sekolah dasar, menurut teori Piaget termasuk pada tahap operasional konkret. Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar umumnya mengalami kesulitan memahami matematika yang bersifat abstrak. Oleh sebab itu guru harus memiliki inovasi dalam menyiapkan alat peraga atau media konkret yang tepat sesuai degan materi yang akan disajikan.

Media merupakan salah satu sarana yang mengantarkan informasi dari guru ke peserta didik. Papan musi merupakan media konkret yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemamuan belajar matematika peserta didik. Papan Musi ini merupakan singkatan dari  papan multi fungsi.  Papan multi fungsi ini dapat berfungsi lebih dari satu kegunaan. Papan musi dapat digunakan untuk menentukan KPK, menentukan FPB, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

C. Pembahasan

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah kemampuan hitung matematika peserta didik masih rendah, peserta didik masih belum mampu menyelesaikan soal-soal berbasis masalah, serta hasil belajar matematika peserta didik sebagian besar masih di bawah KKM.

Best practice ini penting untuk dibagikan karena berisi tentang pendiskripsian pengalaman terbaik seorang guru terkait keberhasilannya dalam menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran. Best practice juga memuat pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga bisa memudahkan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Selain itu, bagi rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dalam pembelajaran, dapat menerapkan pengalaman ini sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini adalah sebagai guru yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga berperan sebagai sumber belajar, fasilitator, motivator, pengelola kelas, pembimbing, dan evaluator. Guru juga bertanggung jawab menciptakan pembelajaran yang bekualitas dan bermakna bagi peserta didik. Sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai harapan yang diinginkan.

Tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan adalah:

1.  Model pembelajaran yang digunakan belum bervariasi dan inovatif

2.  Guru belum menggunakan media yang konkret dan menarik

3.  Guru kurang memberikan latihan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik

4.  Motivasi belajar peserta didik masih rendah

Pihak-pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan tersebut adalah guru, teman sejawat, peserta didik, dosen dan guru pamong sebagai pembimbing.

Langkah-langkah aksi yang dilakukan oleh guru adalah:

1. Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik peserta didik

2. Guru memilih media pembelajaran yang dikuasai dengan baik dalam pembuatan dan juga penerapannya.

3. Penggunaan media konkret dan berbasis TPACK selama proses pembelajaran.

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam RPP.

5. Membuat bahan ajar dan LKPD yang menarik untuk peserta didik.

6. Membuat soal evaluasi berbasis HOTS.

Strategi yang digunakan oleh guru untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:

1. Memilih untuk menggunakan model pembelajaran PBL, sedangkan untuk metodenya berupa demostrasi, diskusi kelompok dan tanya jawab.

2. Guru menyiapkan media konkret yaitu papan musi dan stiky notes warna warni. Sedangkan media yang berbasis TPACK, guru menyajikan permasalahan dalam bentuk ppt menggunakan proyektor.

3. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan ice breaking dan reward.

4. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dengan tahapan-tahapan kegiatan telah disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang dalam RPP.

5. Guru merancang bahan ajar dan LKPD disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan disajikan dengan tampilan yang menarik.

Proses untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:

1. Tahap Persiapan

Guru dibimbing oleh dosen dan guru pamong mendesain pembelajaran yang inovatif. Guru juga mendapatkan arahan dan masukan teman-teman satu kelompok.

2. Tahap Pelaksanaan

Guru melaksanakan desain pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan sintaks PBL. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

3. Tahap Evaluasi dan Refleksi

Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk menetukan apakah kegiatann pembelajaran sudah menyelesaikan permasalahan atau belum. Guru juga menentukan rencana tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

Sumber daya atau materi yang digunakan oleh guru untuk melaksanakan strategi adalah:

1. Kompetensi guru

2. Sarana LCD

3. Media Pembelajaran (Bahan Ajar, LKPD, Papan Musi, Stiky Notes, PPT, Lembar Evaluasi)

Dampak kegiatan pembelajaran ini bagi guru adalah meningkatkan kompetensi guru dalam mendesain pembelajaran yang menarik, inovatif  dan bermakna bagi peserta didik. Selain itu guru juga lebih terampil dalam membuat ppt dan canva.

Dampak bagi peserta didik adalah meningkatkan kemampuan belajar peserta didik, penggunaan media yang menarik membuat peserta didik lebih aktif dan semangat dalam pembelajaran, peserta didik lebih mudah memahami konsep kelipatan persekutuan dan KPK menggunakan papan musi, peserta didik terbiasa menyelesaikan soal cerita tentang KPK berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model PBL sangat efektif karena mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi menunjukkan 70 % siswa mendapatkan nilai sesuai KKM. Kemampuan hitung peserta didik juga meningkat dengan bantuan papan musi yang sengaja di persiapkan untuk mempermudah kegiatan belajar peserta didik.

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang, dapat dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media yang digunakan saat pembelajaran menarik dan mudah dipahami.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan oleh penguasaan guru terhadap model, metode, media, dan langkah-langkah pembelajaran pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah di rancang di kegiatan pengembangan perangkat.

D. Kesimpulan

Ciri-ciri dasar dari model pembelajaran inovatif adalah adanya 'perubahan' yang dapat mendorong  kemampuan  siswa  ke  arah  yang lebih  baik (Nurliana, dkk: 2023). Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar dan karakteristik peserta didik dapat menjadikan pembelajaran di kelas lebih bermakna.

Media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sehingga pemilihan media yang tepat perlu dilakukan agar materi pelajaran mudah untuk di pahami oleh peserta didik. Khusus untuk pelajaran matematika di sekolah dasar membutuhkan media konkret untuk memahami konsep matematika yang abstrak.

Model pembelajaran problem based learning sebagai salah satu model pembelajaran inovatif berbantuan media papan musi sebagai media konkret, terbukti efektif terhadap hasil belajar materi kelipatan persekutuan dan kelipatan persekutuan terkecil.

E. Daftar Pustaka

Nurliana, dkk (2023). Model Pembelajaran Inovatif. Al-Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 8, No. 1, Ed. https://jurnal.staiyaptip.ac.id/index.php/alkahfi/article/view/218/212

N. P. Sefnita Eka Sutarti dan I. M. Citra Wibawa (2018). Penerapan  Model  Pembelajaran  Inkuiri  Berbantuan  Media Konkret  Untuk Meningkatkan  Hasil  Belajar  Muatan  Pelajaran Matematika. journal of Education Action Research Volume 2, Number 4. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/article/view/16319/9744

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun