Presidensi Indonesia di G20 tahun 2022 membawa beberapa prioritas, salah satunya adalah meningkatkan ketersediaan instrumen keuangan hijau. Investasi hijau adalah investasi yang fokus pada aspek-aspek lingkungan, sosial dan tata kelola yang tujuannya menjaga keberlangsungan perekonomian. Asian Green Bond Fund adalah inisiatif Asian Consultative Council BIS untuk mendukung program investasi hijau di kawasan Asia dan Pasifik.Â
Inisiatif ini sejalan dengan prioritas Presidensi Indonesia di G20 dengan menjadi alternatif investasi hijau bagi bank sentral di kancah internasional. Adanya Asian Green Bond Fund akan memperluas kesempatan investasi yang fokus pendanaannya ditujukan untuk proyek ramah lingkungan di berbagai sektor seperti renewable energy resources dan efisiese energi di kawasan Asia dan Pasifik.Â
Investasi hijau ini menjadi satu solusi yang sangat menarik karena selain dapat memperkuat ekonomi juga memberi dampak yang baik terhadap lingkungan.
Potensi investasi hijau di indonesia sendiri bisa mencapai 458 miliar dolar amerika serikat atau setara dengan sekitar 6.487,2 triliun rupiah berdasarkan data dari International Finance Corporation (IFC). Investasi Hijau yang digadang dapat mendorong ekonomi negara menjadi lebih kuat ini tidak lupa juga didukung oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia (BI) mendorong green financing atau kebijakan pembiayaan berwawasan lingkungan diterapkan oleh industri keuangan untuk mengurangi pembiayaan sektor yang merusak lingkungan. Asian Green Bond Fund diharapkan bisa menjadi pemancing dan pendorong investasi hijau ini datang sekarang dan di masa depan.
Selain itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa ada tiga strategi penting untuk mendorong pengembangan inisiatif keuangan berkelanjutan. Pertama adalah meningkatkan instrumen hijau dan investasi hijau untuk mendorong perekonomian hijau dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.Â
Kedua, membangun ekosistem instrumen keuangan yang berkelanjutan. Hal ini juga termasuk taksonomi hijau, layanan verifikasi, penerbitan sertifikat hijau, dan layanan peringkat hijau. Ketiga, meneruskan program peningkatan kapasitas dan bantuan teknis yang berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian otoritas baik global dan domestik, indsutri, dan pelaku pasar.
Proyek Investasi Hijau juga semakin menarik di mata investor asing yang terbukti dari banyaknya dari mereka yang beralih berinvestasi untuk proyek-proyek ekonomi hijau.Â
Maka dari itulah, Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk menyesuaikan dengan tren investasi karena mereka hanya akan datang pada negara yang sudah siap dari segala aspek.Â