Mohon tunggu...
Ashka Rahutomo
Ashka Rahutomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - young man with big learning desire

most of the time passionate about movies and music, sometimes social issues

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Orang Tua Wajib Baca! Cara Bijak Mengawasi Sosial Media Remaja

17 Juli 2022   13:13 Diperbarui: 17 Juli 2022   13:18 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bisa dipungkiri bahwa di jaman sekarang ini hampir semua remaja sudah aktif di sosial media. Berdasarkan riset bertajuk "Neurosensum Indonesia Consumers Trend 2021: Social Media Impact on Kids" oleh perusahaan riset independen berbasis kecerdasan buatan (AI), Neurosensum menyatakan sekitar 87% anak-anak di Indonesia sudah dikenalkan media sosial sebelum menginjak usia 13 tahun. Berdasarkan riset tersebut, rata-rata anak Indonesia mengenal media sosial di usia 7 tahun. Mengingat luasnya sosial media yang bisa dibilang meniadakan batas batas yang ada akan menjadi sangat berbahaya apabila tidak dipantau oleh orang dewasa. 

Sebagai orang tua pastinya memiliki kekhawatiran terhadap remaja yang sedang berkembang dan ingin tahu banyak hal di dunia. Tetapi bukan berarti mengurung dan melarang menjadi opsi terbaik untuk membentengi pengaruh buruk dari mereka. Remaja cenderung akan memiliki sifat memberontak dan berbohong apabila terlalu dikekang dan tidak diberi kesempatan untuk memilih. Walaupun tata cara Parenting orang masing-masing berbeda, tetapi tidak ada salahnya untuk menanyakan bagaimana situasi yang lebih nyaman untuk para remaja. Dengan lingkungan yang bisa memberi rasa nyaman dan aman akan membuat perkembangan para remaja menjadi lebih optimal. 

Hal yang harus diperhatikan pertama adalah memberikan pengertian bahwa remaja itu belum masuk umur dewasa sehingga masih harus di bawah pengawasan orang tua. Beri tahu apa saja potensi cybercrime yang bisa terjadi dari perundungan, penipuan, sampai pencurian identitas. Himbau remaja untuk selalu berhati-hati dalam bermain sosial media seperti tidak berjumpa dengan orang asing tanpa pendampingan orang dewasa, tidak membagi lokasi terkini, sampai mengirim foto yang seharusnya menjadi privasi. Selagi menghimbau mereka soal potensi cybercrime yang ada, Orang tua harus bisa menjadi teman yang mendengarkan cerita remaja terkait sosial medianya. Hindari menjadi orang tua yang judgy karena ini akan cenderung membuat remaja semakin tertutup kedepannya. 

Selanjutnya adalah berteman dengan remaja di sosial media mereka. Dengan ini orang tua akan tau apa yang sedang dilakukan di sosial media mereka. Apabila nanti saat memantau sosial media lalu orang tua menemui komentar tidak pantas maupun post yang menyangkut mereka maka orang tua perlu bertanya siapakah mereka, apa alasannya dan lain lain. Semisal memang ada masalah yang terjadi antara remaja dan orang lain maka orang tua harus siap menjadi teman yang siap mendengarkan, memberikan moral support dan mengarahkan bagaimana baiknya. 

Selain tahu cara mengawasi, orang tua juga harus tau kapan harus menegur remaja bila mereka terlalu lama menyelam di sosial media dalam kesehariannya. Sering kali karena penggunaan yang berlebihan, media sosial mengganggu aktivitas dan komunikasi remaja sehari-hari. Dampak yang lebih buruk bisa membuat mereka jadi remaja yang tidak suka bersosialisasi secara langsung bahkan menurunkan performa akademis di sekolah. Media sosial juga beresiko berpengaruh buruk pada kepercayaan diri dan kesehatan mental remaja. Sebelum mengizinkan remaja memakai sosial media alangkah baiknya orang tua sudah memiliki kesepakatan seperti batasan penggunaannya dan konten konten yang bisa remaja bagikan. 

Pada akhirnya, apa yang paling dibutuhkan dalam mengawasi sosial media remaja adalah pengertian orang tua. Tau kapan waktu menegur dan tau kapan waktu memantau. Dengan sikap saling percaya dan kooperatif yang dimiliki orang tua dan remaja akan membuat remaja nyaman dalam kesehariannya di sosial media dan tentunya mengurangi kekhawatiran orang tua akan bahaya internet pada anak. Manfaat internet yang begitu besar tidak bisa dipungkiri mempermudah segala hal di Internetnya Indonesia saat ini. IndiHome dari Telkom Indonesia sebagai provider internet terbesar dan terbaik di Indonesia dapat menunjang segala kebutuhan untuk berselancar di internet baik untuk orang tua maupun remaja. Internet dengan koneksi yang lancar dan stabil akan memperlancar koordinasi dan komunikasi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun