Mohon tunggu...
ashiong munthe
ashiong munthe Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Senang mengajar, diskusi dan dialog

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kecerdasan Buatan, Guru Baru?

30 Januari 2025   00:25 Diperbarui: 30 Januari 2025   00:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun, di balik semua manfaat ini, ada konsekuensi yang dapat mengguncang dunia pendidikan jika tidak diantisipasi dengan baik.


Ketika Teknologi Menjadi Predator Pendidikan

Di tangan yang salah, Deep Learning dapat menjadi senjata yang menghancurkan sistem pendidikan, bukannya memperbaikinya. Tantangan utama yang harus kita waspadai antara lain:

  1. Ketergantungan pada Data yang Masif
    Algoritma Deep Learning hanya bisa berfungsi optimal jika memiliki akses ke miliaran data siswa. Ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang mengendalikan data ini? Apakah kita siap menyerahkan informasi pribadi generasi mendatang kepada segelintir korporasi teknologi?

  2. Ketimpangan Infrastruktur
    Implementasi Deep Learning memerlukan perangkat keras yang mahal dan infrastruktur digital yang canggih. Sekolah-sekolah di daerah tertinggal mungkin tidak mampu mengakses teknologi ini, memperlebar jurang ketimpangan pendidikan.

  3. Ancaman terhadap Peran Guru
    Jika AI mampu mengajarkan, menilai, dan membimbing siswa dengan lebih efisien, apakah itu berarti peran guru akan tergerus? Akankah kita menyaksikan era di mana pendidikan hanya ditentukan oleh algoritma tanpa sentuhan manusia?

  4. Ketidaksiapan Manusia dalam Mengendalikan Teknologi
    Seberapa banyak pendidik yang benar-benar memahami cara kerja Deep Learning? Tanpa pelatihan khusus dan regulasi ketat, teknologi ini berisiko menjadi alat yang lebih banyak disalahgunakan daripada dimanfaatkan dengan bijak.

Lebih dari sekadar tantangan teknis, ini adalah persoalan filosofis: apakah kita ingin pendidikan kita sepenuhnya dikendalikan oleh kecerdasan buatan, atau tetap mempertahankan esensi manusia sebagai pendidik sejati?


Pendidikan: Beradaptasi atau Menyerah?

Satu hal yang pasti: kita tidak bisa menghindari kemajuan teknologi. Deep Learning bukan lagi masa depan yang jauh; ia sudah menjadi realitas yang hadir hari ini. Pertanyaannya bukan apakah kita harus menggunakannya, melainkan bagaimana kita mengendalikannya agar tetap berada dalam kendali manusia.

Jika diterapkan dengan kebijakan yang tepat, Deep Learning dapat menjadi alat luar biasa yang memperkaya pengalaman belajar, bukan menggantikan peran guru. Namun, jika kita lengah, kita mungkin akan menyaksikan generasi yang dididik oleh mesin tanpa interaksi manusia, di mana nilai-nilai kemanusiaan digantikan oleh algoritma kaku yang tidak memahami nuansa emosi dan moralitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun