Mohon tunggu...
Ashilla Utomo
Ashilla Utomo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar SMA

hobi saya adalah mendengarkan musik, seorang introvert yang tertarik dengan fashion, saya suka menonton film

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perawat bernama Maya

23 November 2023   21:30 Diperbarui: 23 November 2023   21:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perawat bernama Maya

Di tengah keramaian kota, ada seorang perempuan muda yang bernama Maya. Dia adalah seorang individu biasa, tetapi kebaikan dan keinginannya untuk membantu orang lain menjadikannya pahlawan di mata mereka yang mengenalnya.

Maya bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit yang selalu sibuk. Setiap harinya, ia merawat pasien, menghibur keluarga yang cemas, dan bekerja dengan jam kerja yang panjang. Meskipun pekerjaannya sangat menuntut, Maya selalu menjalankannya dengan penuh dedikasi dan kasih sayang yang tulus.

Suatu sore yang hujan, ketika Maya sedang menyelesaikan shift-nya, ia melihat seorang tunawisma yang tampak kusut duduk di ruang tunggu rumah sakit. Namanya adalah Pak Anderson, dan ia telah dibawa oleh ambulans karena demam yang parah dan batuk yang tak kunjung sembuh. Maya mendekatinya dengan senyuman hangat dan sikap yang menenangkan.

"Pak Anderson, apakah Anda merasa baik-baik saja?" tanyanya dengan lembut. "Saya Maya, salah satu perawat di sini."

Pak Anderson, yang terkejut oleh kebaikan yang terpancar dari mata Maya, merasa ragu sejenak sebelum menjawab, "Saya tidak dalam keadaan baik. Saya sudah merasa tidak sehat dalam waktu yang lama."

Maya segera mengambil tindakan. Dia membawa Pak Anderson ke ruang pemeriksaan terdekat, memeriksa tanda-tanda vitalnya, dan memastikan bahwa ia merasa nyaman. Sambil bekerja, Maya berbicara dengan Pak Anderson, mempelajari tentang kehidupannya dan kesulitan yang dialaminya saat hidup di jalanan.

Ternyata, Pak Anderson tidak memiliki keluarga atau dukungan, dan ia telah menjadi tunawisma selama beberapa tahun. Kesehatannya semakin memburuk, dan ia tidak memiliki akses ke perawatan medis sebelum malam itu. Maya merasa sangat empati terhadapnya.

Selama beberapa hari berikutnya, Maya melakukan lebih dari tugasnya sebagai seorang perawat. Dia berjuang untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk Pak Anderson, termasuk obat-obatan yang diperlukan. Bahkan, Maya menghubungi tempat-tempat perlindungan dan layanan sosial setempat untuk membantu mencari tempat tinggal yang lebih stabil bagi Pak Anderson.

Seiring dengan perbaikan kesehatan Pak Anderson, pandangan hidupnya pun menjadi lebih positif. Ia tak bisa percaya betapa baiknya dan berbelas kasihnya Maya, seorang asing yang datang untuk membantunya. Tindakan Maya tidak hanya menyelamatkan nyawanya, tetapi juga mengembalikan kepercayaannya pada kemanusiaan.

Suatu hari, ketika Pak Anderson keluar dari rumah sakit dengan kondisi kesehatan yang baik, ia berpaling kepada Maya dengan mata yang berkaca-kaca. "Anda adalah pahlawanku, Maya," katanya dengan suara yang gemetar oleh rasa terima kasih. "Anda telah menyelamatkan saya, bukan hanya dari penyakit, tetapi juga dari keputusasaan. Anda memberi saya kesempatan untuk hidup yang lebih baik."

Maya tersenyum, dan matanya memancarkan kehangatan hatinya. "Anda yang sebenarnya adalah pahlawan, Pak Anderson. Ketegaran dan kekuatan Anda menginspirasi saya setiap hari. Orang-orang seperti Anda yang membuat saya terus berusaha menjadi seorang perawat."

Meskipun mereka berpisah pada hari itu, hubungan antara Maya dan Pak Anderson tetap kuat. Maya terus membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain. Satu tindakan kebaikan pada satu waktu. Dia menjadi cahaya harapan dan pahlawan bagi mereka yang ia bantu, menunjukkan bahwa siapa pun, dengan caranya sendiri, bisa menjadi pahlawan dalam kehidupan seseorang.

Demikianlah, di tengah keramaian kota, Maya adalah contoh kekuatan kasih sayang dan kemampuan seseorang yang biasa untuk menjadi pahlawan dalam kehidupan orang lain. Tindakan baiknya menjadi pengingat bahwa kebaikan, seberapa kecil pun, memiliki potensi untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Maya adalah pahlawan dalam kehidupan banyak orang, termasuk saya, dan kisahnya terus menginspirasi kita semua hingga hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun