Mohon tunggu...
Ashfiya Salsabila
Ashfiya Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah menonton film, fangirling, membaca buku. Saya merupakan seseorang yang pernah sekali suka menulis sejak kecil, namun seiring beranjak dewasa entah kenapa saya merasa minat saya terhadap buku maupun tulisan menurun drastis. Maka dari itu saya ingin meningkatkan dan membangun hobi itu lagi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Flexing di Media Sosial Pada Identitas Remaja

23 Oktober 2023   15:30 Diperbarui: 23 Oktober 2023   15:35 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mereka dapat merasakan dukungan yang kuat dan pengakuan atas prestasi yang telah mereka capai yang kemudian mereka bagikan di media sosial, ini dapat membantu mereka memperkuat kepercayaan diri. Mereka akan merasa dihargai dan diterima oleh khalayak umum, terlebih lagi apabila mereka memiliki komunitas onlinr yang berkontribusi dalam pembentukan identitas positif.

Memahami nilai nilai penting dalam kehidupan

Remaja dapat melihat nilai-nilai yang lebih penting dalam kehidupan mereka daripada hanya melihat dari segi penampilan atau materi saja. Namun mereka bisa melihat bahwa tolak ukur kesuksesan dan kebahagiaan orang bermacam-macam jenisnya dan tidak dapat dibandingkan antara yang satu dengan yang lain.

Dengan kata lain, meskipun terdapat kritik maupun pengaruh negatif mengenai fenomena flexing di media sosial, tentu saja pengaruh positifnya tidak boleh diabaikan. Fenomena flexing tentu saja dapat berfungsi sebagai alat yang memberdayakan para remaja untuk meraih potensial maksimal mereka dan memperkuat identitas positif. 

Perlu dipahami juga bahwa fenomena flexing harus dilihat secara kritis karena fenomena ini sangat kompleks dan dapat memiliki dampak yang signifikan. Dengan pendekatan yang bijak dan juga dukungan yang tepat, remaja dapat menjalani dan menggunakan media sosial dengan lebih seimbang dan dapat membangun identitas yang kuat dalam dunia yang terhubung secara digital.

Pengaruh fenomena flexing pada identitas remaja di media sosial merupakan tantangan yang nyata di dunia yang semakin terhubung secara digital. 

Kesimpulannya, fenomena flexing pada remaja adalah hasil dari munculnya tekanan sosial dan perkembangan budaya yang kuat dalam era globalisasi saat ini. Flexing dapat memberikan pengakuan sosial sementara, penting untuk menyadari dampak apa saja yang ditimbulkan pada fenomena ini bagi para remaja. 

Pendidikan dan dukungan yang tepat memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu remaja dalam memahami berbagai nilai nilai, bagaimana menyikapi fenomena tersebut, dan menghadapi fenomena dengan bijak. Penting bagi remaja untuk memahami bahwa identitas yang sehat adalah tentang menjadi diri mereka sendiri dan tidak selalu harus memenuhi citra yang seringkali tidak realistis yang muncul di dunia maya. 

Dengan pendekatan yang bijak, remaja dapat menjalani kehidupan yang sehat, seimbang dan dapat membangun identitas yang kuat di dalam era media sosial yang penuh tantangan ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun