Mohon tunggu...
Aro Genji
Aro Genji Mohon Tunggu... wiraswasta -

logis, kritis, dan optimis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malu dan Kemaluan

15 Mei 2015   19:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malu bukan kemaluan
kemaluan tumbuh mengikuti fisik sampai pada titik tertentu
malu tumbuh sebagai cerminan bertumbuhnya akal dan fikiran
Kemaluan dapat dijaga oleh rasa malu namun tak ada pengertian untuk sebaliknya
Malu-kemaluan
Kemaluan-malu
Apa kita harus melihat seberapa besar rasa malu dari kemaluannya?
Pemberian akal dan fikiran oleh tuhan untuk menjaga malu dan kemaluan
Jangan sampai ada pertanyaan kemana rasa malumu selagi kau masih punya kemaluan?
#arogenj

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun