Apakah warna Islam yang demikian meresap didalam jiwa pemeluknya bisa disebut sebagai Islam Nusantara? Kiranya tidak bisa. Tetapi yang jelas dan pasti semua itu ada sejak Islam mewarnai kerohanian orang jowo--orang yang ngerti asale dumadi.Â
Jadi  yang disebut kejawen bukan berarti kepercayaan orang Jawa. Melainkan berarti "Islam yang terkecuali."
Kesempurnaan Islam terletak pada kecerdasan dan perilaku mengajarkan dan mengamalkan isi kitab suci Qur'an dalam kehidupan individu untuk hidup berbangsa dan bernegara.
Islam adalah agama yang sempurna karena "menyempurnakan" semua agama yang ada sebelumnya. Artinya Islam bukan akan mengislamkan semua agama yang lain. Islam seharusnya mengkristenkan semua orang Kristen yang lupa akan ajaran leluhurnya. Demikian pula Islam dengan agama-agama yang lainnya.
Kelemahan para ulama adalah tidak mampu mendidik bangsanya menjadi bangsa yang modern karena sampai saat ini para pengajar di perguruan tinggi belum bisa mengilmiahkan ajaran agama.
Agama belum diajarkan secara ilmiah.
Agama diajarkan seolah-olah hanya untuk menambah keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan.
Padahal Islam diwahyukan oleh Nabi Muhammad SAW bukan untuk menyampaikan hidup dengan kepercayaan dan keyakinan melainkan hidup harus dalam keimanan dan kepastian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H