Pada Pilpres 2024 yang pasti tidak ada petahana. Sementara bangsa Indonesia pasti sudah memiliki demikian banyak putera bangsa terbaik yang sangat layak menjadi Presiden NKRI. Tentu saja salah satu diantaranya adalah Mahfud MD.
Mahfud MD diharapkan bersedia jadi Capres yang diajukan oleh Parpol, institusi atau kelompok masyarakat apa pun yang ada di negara ini.
Satu periode hanya sekejap
Pada zaman digital yang terus semakin cepat membangun peradaban ini, lima tahun dan sepuluh tahun ternyata hanyalah waktu yang hanya sekejap dibanding dengan kehidupan NKRI yang langgeng.
Maka sangat wajar jika satu periode masa jabatan Presiden Jokowi dinyatakan tidak cukup unruk menyelesaikan nawa cita jilid satu. Harus dilanjutkan dengan masa bakti periode kedua dengan nawa cita jilid dua.
Sudah dibuktikan pula oleh zaman EsBeYe. Bahwa sepuluh tahun berkuasa EsBeYe tampaknya masih merasa kurang cukup untuk menyelesaikan masa bakti yang mungkin sekali sangat disesali.
Presiden Jokowi di mata EsBeYeÂ
Menurut penulis. Sangat mungkin bagi EsBeYe, sosok Presiden Jokowi dianggap sebagai sosok yang merusak nama baiknya sebagai mantan Presiden.
Jika pada periode pertama saja pada masa pemerintahannya sudah bisa merusak nama EsBeYe karena citra kecebongan Jokowi yang bisa menunjukkan secara gamblang beberapa karya mangkrak yang ditinggalkannya secara abadi tidak bisa lagi diperbaiki oleh zaman EsBeYe yang sudah lenyap ditelan zamannya sendiri. Maka tidak mengherankan jika ada usaha untuk bisa menghentikannya pada periode pertama.
Presiden Jokowi di mata Prabowo
Lain halnya dengan sosok Jokowi bagi Prabowo. Bagi Prabowo, sesungguhnya sosok Jokowi adalah seorang pengusaha yang ulet dan sangat realistis dalam berpikir maupun bertindak.