Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Perlu Dipertanyakan Wujud Pancasila Bung Karno?

1 Juni 2017   08:30 Diperbarui: 1 Juni 2017   08:38 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ditegaskan pula dalam pidato tersebut. Bahwa ajaran nabi Isa, Islam mau pun Marxisisme tidak bisa terwujud tanpa perjuangan gigih terus menerus para pengikutnya.

Demikian pula kalau Bangsa Indonesia ingin menjadikan Pancasila sebagai  dasar negara. Bangsa Indonesia harus berjuang keras terus menerus untuk mewujudkannya. Tanpa perjuangan tidak mungkin Pancasila bisa diwujudkan sebagai dasar negara.

Basa-basi berpancasila?

Sungguh ironis. Bahwa sampai saat ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar Pancasila. Seperti diselenggarakan hanya basa-basi, retorika atau jargon dalam pidato-pidato belaka. Hanya sebatas bisa menyebut Pancasila; tanpa makna, niat dan wujud tindakan-tindakan nyata dalam kebijakan.

Keberadaan Pancasila seperti hanya numpang wujud pada gambar burung garuda sebagai simbol atau logo. Atau seperti sebuah puisi terdiri satu bait dengan lima deret kalimat yang mudah dihapal sebagai judul setiap sila Pancasila. Bangsa Indonesia seperti masih meraba-raba bagaimana kira-kira wujud nyata Negara Indonesia yang berdasar Pancasila, sesuai amanah para pendirinya.

Karena sampai pada hari ini, Pancasila tanpa disertai penjelasan atau disempurnakan dengan uraian terperinci tentang sila-sila di dalamnya.

Selama ini. Pancasila diperlakukan seperti layaknya sebuah utopia atau seperti hanya sebuah angan-angan, ide atau gagasan pada umumnya; hanya memberi gambaran yang indah dan utuh  tetapi masih perlu pembuktian; masih bisa ditafsirkan macam-macan  menurut sudut pandang masing-masing yang memandang. 

Padahal Pancasila bukanlah sebuah utopia maupun sebuah teori atau ide yang tidak mungkin atau sulit dibuktikan kebenarannya. Pancasila juga bukan pula sebuah teori semacam Marxisme yang perlu pemaksaan mutlak atas rakyat untuk dipraktikkan dalam kehidupan bernegara. 

Pancasila hanya perlu harus disempurnakan dengan penjelasan yang rinci dan pasti untuk tidak perlu ditafsirkan lagi tentang sila-silanya.  Maka akan terwujud kebenarannya bagi Bangsa Indonesia dan akan disaksikan pula oleh seluruh bangsa di dunia. 

Pancasila sudah diwujudkan dalam praktik kehidupan masyarakat nusantara leluhur Bangsa Indonesia jauh sebelum dinyatakan rumusannya oleh para pendiri negara ini.   

Pancasila adalah dasar negara yang harus dilaksanakan oleh seluruh lembaga negara dan aparatur pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan oleh negara. Rakyat Indonesia sudah tidak perlu harus melaksanakan Pancasila karena sudah menjadi naluri pribadi yang mendarah daging di jiwa para leluhurnya yang menurun turun temurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun