Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Presiden Jokowi Terlambat?

17 Mei 2017   15:54 Diperbarui: 17 Mei 2017   16:51 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

       Jakarta tiba-tiba seperti terasa sepi dan malas. Mungkin karena Imam besar FPI sedang itikab. Walau dia bukan pengecut, mungkin sedang mencari jalan bisa bebas keluar-masuk kantor POLDA Jabar yang sepi demo, tak terekam awak media. Seperti layaknya orang yang sedang tidak diperkarakan.          

       Mana bisa sekarang? Habib Rizieq termasuk orang top di dunia, mana bisa “bebas?”  Semua malaikat, jin, setan, iblis dan tuyul-tuyul pun selalu mengikuti dia. Semua sudah ikut-ikutan para demonstran, awak medsos dan wartawan yang meliput berita pakai hape dan corong megaphone “toa”—tunggu order atasan, menyuarakan tuduhan, tuntutan dengan ancaman senada-sewarna dengan orasi Fahri Hamzah, Fadly Zon, Amien Rais maupun Habib Rizieq yang sedang ngumpet atau ngilang; sinkron pula dengan pernyataan Din Syamsudien plus Permadi yang spesialis ilmu kebatinan menerawang.

      Yang juga riuh terdengar hanya kicauan-kicauan yang berseberangan mulai bingung dan salah tingkah menghadapi pemerintah.

       Semua tekanan dilayani dengan keramahan yang melemahkan.  Semua benturan ditahan dengan kesabaran.  Semua hujatan diterima dengan senyuman.  Semua keluhan direspon dengan kecepatan bertindak.  Semua tuntutan diarahkan ke penegakan hukum.  Semua kritik dibebaskan dengan resiko. Kalau menteri ya segera dicopot.

      

       Ada kicauan ahli tatanegara yang mengingatkan, kalau nggak hati-hati pemerintah bisa kalah sama HTI. Sebuah kicauan burung ngelindur, dikiranya HTI masih ada. Profesor itu tidak sadar bahwa HTI sudah dibubarkan. Alias sudah tidak ada.

       Maaf. Menurut penulis, mungkin kalau Gus Dur dan Pak Harto masih ada di antara kita, pasti beliaupun tahu bahwa HTI itu sudah tidak ada. Lalu siapa mereka yang berkepentingan “menggugat pemerintah?”

       Bisa jadi yang menggugat pemerintah adalah simpatisan para pemimpi negara fiktif negara islam Indonesia, gafatar, Dimas Kanjeng dan sponsornya, umat ustadz Ba’asyir, serta pengikut fanatik kaum Darul Islam, PRRI, Permesta dan turunan sisa-sisa laskar yang dulu pernah mengaku sebagai tentara islam Indonesia.

       Entah benar atau sekadar isu. Kabarnya negara islam indonesia sudah sejak lama punya bupati, camat sampai lurah. Untuk jelasnya boleh tanya sama Panji Gumilang yang sudah sejak lama tidak pernah kedengaran namanya disebut di media.

       Terdengar juga dari sana para ulama yang sama. Minta Habib Rizieq Sihab segera ditangkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun