Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makar yang Diragukan Sebagai Makar?

7 Desember 2016   16:01 Diperbarui: 7 Desember 2016   16:07 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin mereka hanya sengaja pancing perhatian publik dan pemerintah. Agar keberadaan mereka yang  “beda” diakui ada. Dan minta disikapi oleh siapa saja yang sangat peduli dengan kejayaan NKRI.

Kekuatan maha dahsyat yang bisa makar

Kekuatan yang bisa berbuat makar di NKRI adalah kekuatan maha dahsyat luar biasa yang tidak berpihak kepada suatu kelompok mana pun dan sama sekali tidak haus pada kekuasaan. Tidak takut resiko terbunuh senjata api. Tidak takut penjara. Tidak takut mafia atau pun preman.

Merekalah yang sesungguhnya telah diperalat Pak Harto untuk menjatuhkan Presiden Soekarno—proklamator kemerdekaan NKRI. Dan kekuatan itu pula yang kemudian secara cerdas dan berani menjatuhkan Pak Harto yang berkuasa dengan jimat Supersemar.

Kekuatan mahadahsyat yang bisa makar hanyalah kekuatan mahasiswa—kekuatan kampus seluruh Indonesia. 

Hati-hati semua pihak yang berpolitik. Menghadapi mahasiswa masa kini adalah berhadapan dengan pemilik NKRI yang sesungguhnya. Mereka lebih mengerti politik dari pada elit partai atau bos besar parpol sekali pun.

Aparat penegak hukum dan TNI tidak perlu kawatir dengan kekuatan-kekuatan yang mengaku bisa menjatuhkan pemerintah. 

Jangan takut dengan kekuatan ulama-ulama yang mengaku punya ormas-ormas dan mempunyai fatwa "serbaguna."

Ulama-ulama Indonesia terbelenggu oleh mahzab-mahzab, tafsir dan keterbatasan pengetahuan memahami kebenaran ajaran agamanya sendiri. Dan yang lebih parah ulama-ulama yang mengaku dirinya ulama, banyak yang menjual “fatwa” dan “ayat-ayat” dalam nominal-nominal yang digelapkan.

Makar di NKRI tidak bisa dilakukan dengan koalisi partai politik. Karena koalisi rawan dengan kepentingan sendiri dan pengkhianatan.

Ulama-ulama pun tak kan sanggup berbuat makar. Karena saat ini ulama-ulama Indonesia cenderung memecah belah umat dalam bentuk ormas-ormas..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun