Surat Al Maidah 51, bukan hanya ditujukan kepada orang yang beragama Islam saja. Melainkan ditujukan kepada seluruh orang yang beriman yang beragama apa saja dan di negara mana saja.
Khususnya di NKRI yang berdasar Pancasila.Ayat tersebut bisa dimaknai bahwa Bangsa Indonesia harus memilihpemimpin-pemimpin yang tidak taat pada Pancasila dan UUD’45.Â
Setiap warga negara jangan sekali-kalimemilih golongan-golongan yang suka saling berebut dan bertransaksi untuk berbagikekuasaan untuk berkuasa. Yang mutlak tidak diamanahkan dalam Pancasila.Â
Dalam Pancasila. Ketuhanan YangMahaesa mengamanahkan untuk mengesakan seluruh kekuasaan yang ada untukmemperkokoh persatuan bangsa dalam kesatuan bernegara yang berkeadilan sosialbagi seluruh Rakyat Indonesia.
Menggunakan isu SARA untuk menjatuhkan Ahok dalam Pilada 2017, sama sekali bukan cara yang cerdas orang beragama yangberetika dalam bernegara.
Dalam Pilkada DKI Jakarta. Hanya ada pasangan cagub Ahok-Jarot dan dua pasang cagub yang bukan Ahok. Yaitu Anis-Sandiaga Uno dan Agus- Sylviana Murni.
Anis-Sandiaga dan Agus-Sylviana, tampil dalam Pilkada 2017 hanya untuk dipilih mereka yang tidak mau memilih Ahok. Bukan dipilih karena beda program dengan Ahok. Kalau terpilih. Mereka hanya akan menyempurnakan pekerjaan Ahok yang memang harus selalu disempurnakan oleh gubernur-gubernur DKI berikutnya.
Anis-Sandiaga dan Agus- Sylviana, mungkin juga tampil hanya untuk dipilih oleh H. Lulung, Rizal Ramli, Yusril Ihza Mahendra, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhanny, Adhyaksa Daut dan para pendukungnya. Tetapi entahlah kalau mereka lebih senang sebagai golput karena pasrah tidak bisa ikut dipilih.
Demikian. Salam bahagia sejahterabagi yang sempat membaca tulisan ini. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H