Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Al Maidah Ayat 51 yang “Dihebohkan Ahok”

9 Oktober 2016   11:35 Diperbarui: 9 Oktober 2016   12:06 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat Al Maidah 51, bukan hanya ditujukan kepada orang yang beragama Islam saja. Melainkan ditujukan kepada seluruh orang yang beriman yang beragama apa saja dan di negara mana saja.

Khususnya di NKRI yang berdasar Pancasila.Ayat tersebut bisa dimaknai bahwa Bangsa Indonesia harus memilihpemimpin-pemimpin yang tidak taat pada Pancasila dan UUD’45. 

Setiap warga negara jangan sekali-kalimemilih golongan-golongan yang suka saling berebut dan bertransaksi untuk berbagikekuasaan untuk berkuasa. Yang mutlak tidak diamanahkan dalam Pancasila. 

Dalam Pancasila. Ketuhanan YangMahaesa mengamanahkan untuk mengesakan seluruh kekuasaan yang ada untukmemperkokoh persatuan bangsa dalam kesatuan bernegara yang berkeadilan sosialbagi seluruh Rakyat Indonesia.

Menggunakan isu SARA untuk menjatuhkan Ahok dalam Pilada 2017, sama sekali bukan cara yang cerdas orang beragama yangberetika dalam bernegara.

Dalam Pilkada DKI Jakarta. Hanya ada pasangan cagub Ahok-Jarot dan dua pasang cagub yang bukan Ahok. Yaitu Anis-Sandiaga Uno dan Agus- Sylviana Murni.

Anis-Sandiaga dan Agus-Sylviana, tampil dalam Pilkada 2017 hanya untuk dipilih mereka yang tidak mau memilih Ahok. Bukan dipilih karena beda program dengan Ahok. Kalau terpilih. Mereka hanya akan menyempurnakan pekerjaan Ahok yang memang harus selalu disempurnakan oleh gubernur-gubernur DKI berikutnya.

Anis-Sandiaga dan Agus- Sylviana, mungkin juga tampil hanya untuk dipilih oleh H. Lulung, Rizal Ramli, Yusril Ihza Mahendra, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhanny, Adhyaksa Daut dan para pendukungnya. Tetapi entahlah kalau mereka lebih senang sebagai golput karena pasrah tidak bisa ikut dipilih.

Demikian. Salam bahagia sejahterabagi yang sempat membaca tulisan ini. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun