Gerindra, PPP, PKS, PKB dan partai Demokrat pasti agak kebingungan dan agak serba salah dalam bersikap.
Kampanye hitam hanya akan dilakukan oleh kelompok-kelompok frustrasi. Sedang poltik uang bisa diperkirakan sebagai usaha hanya untuk mengurangi kualitas pilkada. Dan menjadi golput dalam pilkada 2017 adalah kebodohan bernegara.
Mereka. Gerindra, PPP, PKS, PKB dan partai Demokrat tak usah terlalu bingung menghimpun dana kampanye. Karena Ahok rupanya juga tak melakukan.
“Duit bukan segalanya,” kata Ahok. Dan lagi Ahok tidak butuh dukungan yang transaksional.
Gerindra, PPP, PKS, PKB dan partai Demokrat pun sebaiknya demikian. Tak perlu buang duit besar-besaran buat kampanye. Percuma dah!
Mereka tinggal rundingan siapa kira-kira yang layak mengimbagi sosok Ahok yang blak-blakan tanpa basa-basi dan tanpa pura-pura sopan.
Jangan diabaikan pula bahwa Ahok sangat senang menerima partai mana saja yang ingin medukungnya. Semua demi kebaikan warga Jakarta dan kemegahan ibu kota NKRI.
Mampukah Gerindra, PPP, PKS, PKB dan partai Demokrat mengangkat sepasang atau dua pasang kandidat cagub dan cawagub?
Sebaiknya ulama-ulama yang jempolan tidak usah tergiur dengan kursi gubernur. Negara ini mengharapkan peran mulia para ulama dalam bernegara yang berdasar Pancasila.
Ulama-ulama punya tanggung jawab membentuk kepribadian bangsa yang berketuhanan. Untuk membebaskan negara ini dari kemunafikan aparat negara dan parpol-parpol yang selama ini membuat lembaga-lembaga negara tidak berfungsi sebagaimana mestinya.