Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Mencari-cari Kelemahan Ahok dan Jangan Biarkan Ahok Maju Sendiri Tanpa Pesaing

30 Maret 2016   16:43 Diperbarui: 30 Maret 2016   17:05 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Banyak nama tokoh cemerlang di negara ini yang pasti dikenal seluruh rakyat Indonesia. Bahkan dunia. Maka kurang eloklah jika sekiranya pada pilgub DKI 2017 cuma ada Ahok sebagai petahana dan maju sebagai calon tunggal.

Alangkah tandus bumi betawi yang tak pernah tidur ini dengan sosok-sosok pribadi yang layak jadi gubernurnya. Yang juga memberi kesan bahwa parpol-parpol telah gagal menyediakan kader-kader pemimpin handal untuk DKI.

Parpol-parpol tidak usah ragu mengusung calon gubernur pada pilgub DKI 2017. Selama yang dicalonkan sudah teruji bukan tanpa konsep yang sepadan dengan petahana.

Calon yang diusung parpol untuk mendampingi petahana sebagai pesaing utama, sebaiknya tokoh yang bisa menutup bibir dengan senyum manis untuk tidak mengucap dan menghindari kata-kata yang merendahkan pretasi Ahok. Tetapi kalau berucap harus menjanjikan suatu kepastian bahwa semua program Ahok akan lebih cepat dan lebih sempurna jika ia yang terpilih menggantikan Ahok.

Ingat. Lawan kuat parpol bukan “Teman Ahok.” Melainkan warga Jakarta yang mensyukuri kepemimpinan gubernurnya saat ini.

Memang harus sangat hati-hati untuk mengusung cagub bersaing dengan petahana pada pilgub 2017. Sebab kedudukan gubernur DKI sebenarnya kalah penting dibading dengan kedudukan setiap parpol dengan hasil pemilu 2019. Parpol yang memusuhi Ahok bisa terjungkal pada pemilu 2019. Di DPR akan banyak parpol bisa kehilangan  banyak kursi gara-gara memusuhi Ahok.

Jadi meskipun Ahok memilih didukung “Teman Ahok” sebagai calon independen, parpol tidak usah kawatir, selama tidak menunjukkan kesan buruk atau sakit hati kepada Ahok.

Kampanye parpol yang lazim adalah berusaha mencari-cari lalu menjual kelemahan pesaing dan menonjolkan kelebihan yang “dijagokannya.”

Menghadapi Ahok semua parpol tidak perlu mencari-cari kelemahannya. Perilaku dan omongan Ahok tampak jelas diberitakan media. Dan sampai saat ini belum atau tidak ada tim sukses yang berkampanye demi kemenangan Ahok. Yang ada adalah “Teman Ahok” yang mengumpulkan katepe supaya Ahok bisa maju sebagai calon independen.

Jadi semua pihak tidak perlu strategi khusus untuk bersaing melawan petahana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun