Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kepada Semua Parpol, Jangan Biarkan Ahok Maju Sendiri Tanpa Pesaing

17 Maret 2016   16:36 Diperbarui: 17 Maret 2016   16:46 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL.

Banyak nama tokoh cemerlang di negara ini yang tidak dikenal rakyat Indonesia. Maka tak eloklah jika sekiranya pada pilgub DKI 2017 cuma ada Ahok sebagai petahana dan maju sebagai calon tunggal.

Alangkah tandus bumi betawi yang tak pernah tidur ini dengan sosok-sosok pribadi yang layak jadi gubernurnya. Yang juga menunjukkan bahwa parpol-parpol gagal menyediakan kader-kader pemimpin handal untuk DKI.

Parpol-parpol tidak usah ragu mengusung calon gubernur DKI. Selama yang dicalonkan bukan tanpa konsep yang sepadan dengan petahana. Bukan calon terkenal yang hanya pandai membacakan dosa-dosa Ahok yang dikatakannya tak kan bisa disentuh hukum. Karena memang cuma isapan jempol belaka.

Calon yang diusung parpol untuk menyaingi petahana sebaiknya menutup bibir dengan senyum manis untuk tidak mengucap dan menghindari kata-kata yang merendahkan pretasi Ahok. Tetapi kalau berucap harus menjanjikan suatu kepastian bahwa semua program Ahok akan lebih cepat dan lebih sempurna jika ia yang terpilih menggantikan Ahok.

Ingat. Lawan kuat parpol bukan “Teman Ahok.” Melainkan warga Jakarta yang mensyukuri kepemimpinan gubernurnya saat ini.

Memang harus sangat hati-hati untuk mendukung cagub DKI bersaing dengan petahana pada pilgub 2017. Padahal kedudukan gubernur DKI sebenarnya masih kecil buat seluruh parpol dibading dengan kedudukan setiap parpol pada hasil pemilu 2019.

Parpol yang memusuhi Ahok bisa terjungkal pada pemilu 2019. Di DPR akan banyak parpol bisa kehilangan  banyak kursi gara-gara memusuhi Ahok.

Jadi meskipun Ahok memilih didukung “Teman Ahok” sebagai calon independen, parpol tidak usah kawatir, selama tidak menunjukkan kesan kecewa atau sakit hati kepada Ahok.

Atau parpol-parpol mungkin lebih baik mengikuti langkah partai Nasdem dan partai Hanura. Biar sudah dicalonkan “Teman Ahok” Nasdem dan Hanura tetap mendukung Ahok dengan cawagub pasangannya tanpa keraguan sedikitpun.

Semua orang pasti tahu. Kelebihan Ahok sebagai seorang pemimpin. Cuma berani mengambil resiko apapun demi tegaknya kebenaran yang sudah disetujui bersama sesuai undang-undang yang berlaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun