Hari pemungutan suara pun usai, para politisi yang berhak duduk di kursi dewan perwakilan dan yang berhak menjadi pemimpin negeri pun telah terpilih dan dilantik. Namun, tiba-tiba suara penduduk di negeri tersebut hilang kembali, penduduk kembali menjadi bisu.
Para penduduk kini tak bisa berbicara, berkomentar lagi, bahkan kini mereka tak dapat mengkritik politisi pilihan mereka lagi. Sekuat tenaga apapun penduduk keluarkan untuk mengkritik para politisi pilihan mereka tak berguna lagi. Suara penduduk telah hilang, lenyap dan terbungkam.
Misteri penyebab kebisuan yang menjangkiti negeri tersebut terpecahkan sudah. Penyebabnya adalah Pemilu alias pemungutan suara.
Hahaha, demikian ceritaku padamu kekasih, mungkin benar kata ayah Pidi Baiq si penulis novel Dilan dan Milea itu. Bahwa, "Suara Rakyat adalah Suara Tuhan jadi bisu karena diambil suaranya waktu pemilu".
Selamat Tidur.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H