MALANG - Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa Universitas Negeri Malang tahun 2021 melakukan pendampingan pembuatan ecobrick di Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan bentuk pemanfaatan sampah plastik dalam rangka peringatan hari Bumi. Ecobrick merupakan salah satu cara yang paling sederhana dalam mengurangi sampah plastik, yaitu dengan cara memasukan sampah plastik kedalam botol plastik hingga menjadi padat.
Kata ecobrick sendiri berasal dari kata “Eco” yang berarti lingkungan dan “brick” yang berarti bata yang jika digabung artinya secara umum menjadi sebuah bata yang ramah lingkungan. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat bata ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali. Disebut “bata” karena dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bata konvensional, dan dapat dimanfaatkan berbagai furnitur seperti meja, kursi, bangku taman dan masih banyak lagi.
Proses pembuatan ECOBRICK yaitu :
- Memilah sampah plastik yang ada di bank sampah dan menyiapkan botol plastik dalam ukuran yang sama (merk Aqua 1500 ml).
- Sampah plastik dan botol plastik harus dipastikan kering untuk mencegah pertumbuhan mikroba di dalam ECOBRICK.
- Memotong sampah plastik menggunakan gunting agar mudah untuk dipadatkan.
- Memasukan potongan sampah plastik ke dalam botol plastik hingga beratnya minimal 500 gr.
- Sampah Plastik dimasukan seluruhnya ke dalam botol plastik dengan cara menekan sampah plastik menggunakan tongkat hingga padat. Ecobrick sudah jadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H