Mohon tunggu...
Asham
Asham Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Karya untuk Kehidupan Abadi

Belajar 'menulis' mengenai khakikat kehidupan akhirat yang kekal nan abadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menunggu Giliran

17 Januari 2019   14:57 Diperbarui: 17 Januari 2019   15:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu Giliran

Menunggu...!

Kata ini, mungkin akan menjengkelkan bagi seseorang. Apalagi, jika yang ditunggu itu. Tak kunjung datang.

Ya...! Yang ditunggu tak kunjung datang, tentunya akan membuat orang menunggu, mulai gelisah, bertanya, dan mulai menahan amarahnya. Ada apa gerangan...?

Menunggu dengan rasa gelisah, cemas, dan marah.  Mungkin pernah dialami salah seseorang di antara kita. Bahkan, bisa jadi, itu terulang setiap hari.

Sejatinya, kita sedang menunggu. Siang menunggu malam, malam menunggu siang. Tidur menunggu waktu bangun. Bangun menunggu waktu tidur. Menunggu yang seperti ini akan terjadi setiap hari, seiring dengan pergantian hari.

Ternyata Inilah...! Khakikat kehidupan.

 'Hidup' menunggu 'Mati'

Kita sering gelisah saat menunggu sesuatu atau seseorang yang tak kunjung datang.

Adakah di antara kita gelisah, cemas, dan marah. "Ketika kematian tak kunjung datang"

Untuk itu, ketika yang ditunggu tak juga kelihatan, maka berbaik sangka dan bersabarlah...! Sebagaimana kita tidak berharap ajal segera tiba.

Akan tetapi, pertanyaannya? Apa yang kita persiapkan saat maut dan ajal, yang ditunggu itu akhirnya datang juga. Sudah cukupkah ibadah, amal, dan sedekah untuk menjamunya. Selama penantian panjang hingga menunggu masuk surgaNya.

Celoteh saat menunggu...

Asham, 17 Jan 19, Jayapura, Papua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun