Alat Ukur
Quick Count mengukur pilihan yang telah dilakukan sesuai dokumen TPS. Survey hanya men-dokumentasi-kan pendapat seseorang apa yang akan menjadi pilihannya tanpa dokumen yang mendukung.
Membandingkan Hasil Survey (oleh Lembaga Survey) dengan Hasil Quick Count (oleh Lembaga Survey) tidak bisa dikatakan suatu cara membandingkan apple to apple. Hasil perbandingannya tidak fair. Jikalau bisa ikut dalam acara Talkshow Rosi tersebut, saya ingin mengajukan dua hal, yaitu :
- Saat masa sekolah dulu dikenal istilah SKS. Saat menghadapi Ujian Semester selalu memakai Sistim Kebut Semalam (SKS). Besok Ujian, malamnya kebut habis-habisan belajar, jungkir balik hingga cari foto-copian catatan buat besok. Apa jurus ini yang dipakai para Paslon?
- Dalam kasus bahwa Lembaga Survey yang sama melakukan Survey dan juga Quick Count itu sadar betul bahwa Survey di Injured Time (1-2 minggu sebelum hari-H) adalah uncontrolable situation. Semua hal bisa terjadi, hal gila sekalipun (seperti di zaman kuliah dahulu). Akibatnya, kita kehilangan data penting di rentan waktu satu-dua minggu sebelum hari-H. Yang tersisa hanya komentar dan pendapat tanpa didukung data primer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H