2. Stagnasi dalam pengembangan diri
Ketika kita terlalu fokus pada kesalahan atau kekurangan, energi kita habis untuk memikirkan hal-hal negatif, alih-alih mencari solusi atau peluang untuk berkembang .
3. Kesehatan mental terganggu
Rasa bersalah yang terus-menerus dapat memicu stres, kecemasan, bahkan depresi. Kita merasa seperti terperangkap dalam lingkaran kegagalan tanpa jalan keluar.
Ubah presfektif: Berorientasi pada perkembangan
Daripada terus-menerus menghakimi diri sendiri, kita perlu mengadopsi mindset perkembangan (Grow Mindet).Â
Mindset ini mendorong kita untuk melihat kesalahan dan kegagalan sebagai peluang belajar, bukan sebagai cerminan nilai diri. Ada beberapa langkah untuk beralih ke orientasi perkembangan:
1. Terima apa adanya
Langkah pertama adalah menerima bahwa kita adalah manusia yang tidak sempurna. Tidak ada yang selalu berhasil dalam segala hal. Dengan menerima kekurangan kita, kita bisa mulai melihat apa yang bisa diperbaiki tanpa merasa selalu terbebani.
2. Fokus pada proses, bukan hasil