Membedakan konteks linguistik dan ekstra linguistik
Konteks linguistik dalam stilistika adalah elemen-elemen bahasa yang membentuk makna dan gaya dalam teks sastra. Ini mencakup analisis struktur kalimat, pilihan kata, serta penggunaan gaya bahasa yang khas. Dalam kajian ini, fokusnya adalah pada bagaimana unsur-unsur linguistik berkontribusi terhadap efek estetik dan komunikasi dalam karya sastra. Stilistika menghubungkan bentuk bahasa dengan fungsi artistik, memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakan makna dan pengalaman pembaca.
Stilistika menggunakan analisis sistem linguistik untuk memahami karya sastra dengan cara berikut:
Analisis Unsur Bahasa: Stilistika mengkaji elemen bahasa seperti diksi, sintaksis, dan retorika yang membentuk gaya penulisan sastrawan. Ini meliputi penggunaan bahasa figuratif dan struktur kalimat yang khas.
Penyimpangan dari Norm: Analisis juga melibatkan identifikasi penyimpangan dari norma bahasa yang umum, yang dapat menciptakan efek estetis tertentu dalam teks sastra23.
Hubungan antara Bahasa dan Estetika: Stilistika menjembatani bentuk linguistik dengan fungsi estetis, membantu memahami bagaimana pilihan bahasa mendukung makna dan tujuan artistik karya sastra14.
Dengan pendekatan ini, stilistika memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana bahasa berfungsi dalam konteks sastra.
Jenis-Jenis Konteks Linguistik
Konteks Fisik:
*Tempat: Percakapan di kelas berbeda dengan percakapan di pasar.
*Waktu: "Dingin" bisa berarti suhu rendah atau perasaan tidak ramah, tergantung konteks waktunya.
*Objek: Kata "itu" mengacu pada objek yang berbeda-beda tergantung apa yang sedang ditunjuk.
Konteks Linguistik:
*Kalimat sebelumnya: Kalimat sebelumnya memberikan petunjuk tentang makna kalimat selanjutnya.
*Kata ganti: Kata ganti seperti "dia" atau "itu" mengacu pada kata benda yang disebutkan sebelumnya.
*Struktur kalimat: Susunan kata dalam kalimat mempengaruhi makna.
Konteks Sosial:
*Hubungan antar pembicara: Percakapan dengan teman berbeda dengan percakapan dengan atasan.
*Peran sosial: Kata sapaan yang digunakan berbeda-beda tergantung status sosial.
*Budaya: Makna simbol atau ungkapan bisa berbeda antar budaya.
Ekstra linguistik dalam konteks stilistika merujuk pada segala unsur di luar bahasa yang secara langsung mempengaruhi gaya bahasa atau cara penulis/pembicara menyampaikan pesan. Elemen-elemen ini memberikan konteks yang lebih luas terhadap makna teks dan membantu pembaca atau pendengar memahami nuansa yang lebih dalam.
Contoh Ekstralinguistik dalam Stilistika
*Konteks Sosial dan Budaya:
*Dialek: Penggunaan dialek tertentu dapat menunjukkan asal-usul sosial atau geografis seseorang.
*Registrasi: Tingkat formalitas bahasa yang digunakan dapat mencerminkan situasi sosial.
*Tabu: Penggunaan kata-kata tabu dapat menciptakan efek dramatis atau mengejutkan.
*Konteks Situasional:
*Waktu dan Tempat: Setting cerita atau percakapan dapat mempengaruhi pilihan kata dan gaya bahasa.
*Tujuan Komunikasi: Apakah untuk menginformasikan, menghibur, atau meyakinkan?
*Hubungan Antar Pembicara: Tingkat kekuasaan atau keintiman antara pembicara dapat memengaruhi gaya bahasa.
Unsur Non-Verbal:
*Kinetik: Gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan gestur yang menyertai ucapan.
*Proksemik: Penggunaan ruang.
*Paralinguistik: Nada suara, intonasi, dan volume.
Gaya Tulisan dan Tata Letak:
*Font: Jenis huruf yang digunakan dapat memberikan kesan tertentu.
*Tata Letak: Penggunaan spasi, paragraf, dan judul dapat mempengaruhi cara pembaca memahami teks.
Jadi keduanya memiliki pengertian jenis yang berbeda tetapi keduanya memiliki pemahaman makna dan efek komunikasi secara utuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI