Mohon tunggu...
asha leonaamanta
asha leonaamanta Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

seorang penulis yang hobi masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Pendirian dan Pelaksanaan Pesantren di Jawa Timur

8 Desember 2022   16:20 Diperbarui: 8 Desember 2022   16:31 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan pesantren. Dalam konteks ini pesantren sebagai lembaga pendidikan dapat  melakukan adaptasi dengan tuntutan masyarakat.  Ketiga, secara akademis perkembangan pesantren juga sangat menarik untuk dikaji,karena pesantren merupakan pusat studi dan penyebaran ilmu pengetahuan keagamaan. 

Kajian historis terhada  pesantren secara utuh diharapkan memberikan sumbangan terhadap penulisan sejarah,khususnya sejarah sosial masyarakat JawaTimur. 

Perkembangan pesantren yang meluas diwilayah JawaTimur pada awal abad XX merupakan fenomena historis dan sosial yang jika dikaji akan dapat memberikan penjelasan terhadap struktur masyarakat dewasa ini. Khususnya berkaitan dengan bentuk perilaku keagamaan dan berbagaia spek yang terkait di dalamnya.

Awal perkembangan pesantren di Jawa Timur dimulai pada akhir pemerintah Majapahit didaerah Ampel denta Surabaya. Perkembangan pesantren di masa-masa selanjutnya tidak terungkap dengan jelas. Batasan tentang penggunaan sebutan pesantren juga belum jelas. 

Kriteria tentang pesantren dikembangkan oleh Zamakhsyari Dhofier dengan melihat adanya lima elemen pokok yang harus ada dalam pesantren (Dhofier,1996). Lima elemen tersebut adalah pondok, masjid, santri, pengajaran kitabkuning, dan kiai. Berdasarkan kriteria tersebut maka Martin Van Bruinessen menyatakan bahwa pesantren yang tertua diJawaTimur adalah Pesantren Tegalsari diPacitan yang  didirikan  pada tahun 1710 (van Bruinessen, 1999).  

Perkembangan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam pada awal abad XX menunjukkan adanya tanda-tanda kearah perubahan seiring dengan perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan sistem pendidikan yang dilaksan akan dipesantren ,khususnya menyangkut metode dan materi pendidikan yang diberikan. 

Pesantren Tebu ireng merupakan pesantren pertama yang mengawali pembaharuan dikalangan pesantren (Yunus,1979). Sistem madrasi (klasikal) dan memasukkan materi pengetahuan umum mulai dilakukan sejak tahun 1919. Dua hal tersebut belum lazim dilaksanakan diling-kungan pesantren.

nama : Asha Leona Amanta

dosen pengampu : Dr. lili nurlaili S.Pd.,M.Ed.

tulisan ini dibuat guna memnuhi mata kuliah ilmu sejarah dalam pips

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun