Di balik tirai itu, kau lihat sorot swastamita yang menganga
Lorong garizah yang tak dapat ditembus dengan waras logika
Meremang dalam abhati yang terpancar arunika
Duhai pecinta, sejak kapan pintu hati itu terbuka?
Oleh dirinya yang membuat kau mati tergila-gila dalam lautan eunoia
Terseok-seok jalanmu tersipu malu
Kecamuk gelora yang membuncah cerita kudengar selalu dari bibirmu itu
Berharap dia akan datang menjemputmu dan menghentikan laju candu
Meskipun kau tau hatinya sedingin beku
Pilu
Kau tetap saja menjadi perindu yang haus akan temu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!