Untuk dapat menghasilkan bibit ternak yang unggul dan bermutu tinggi diperlukan proses manajemen dan pemuliabiakan (breeding) ternak yang terarah dan berkesinambungan.
Capaian kegiatan pembibitan ternak di Kabupaten Bantaeng tergambar pada realisasi program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN).
Program ini merupakan serangkaian kegiatan terintegrasi dan menyeluruh dari hulu ke hilir dimulai dari upaya peningkatan kelahiran melalui penyediaan bibit pejantan dan akseptor; peningkatan produktivitas ternak melalui perbaikan manajemen, pengendalian penyakit dan kesehatan; peningkatan keamanan dan mutu pangan yang baik dan berkualitas serta ASUH; hingga proses distribusi dan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat.
Kegiatan SIKOMANDAN di Bantaeng yang mencakup penyiapan bibit/ semen beku, pemilihan akseptor, pelaksanaan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan hingga kelahiran mengalami beberapa perubahan baik dalam kegiatan maupun jumlah fasilitas input selama masa pandemi PMK.Â
Berdasarkan data pelaporan melalui SIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) selama kurun 1 Januari - 30 November 2022 capaian realisasi SIKOMANDAN di Bantaeng mencapai target yang diberikan dan cenderung meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Realisasi akseptor IB mencapai 3.410 ekor dari target 3.200 atau sebesar 106,56%; realisasi pelaksanaan IB sebesar 4.244 kegiatan dari target 3.200 atau sebesar 132,62%; dan capaian realisasi kelahiran hasil IB sebanyak 1.904 ekor dari target 2.050 atau sebesar 92,87%.
Kelahiran ternak sapi di Bantaeng selama kurun 1 Januari - 30 November 2022 mencapai total 1.995 ekor yang terdiri atas 1.904 ekor hasil inseminasi buatan dan 91 ekor melalui kawin alam.
Kelahiran tersebut umumnya didominasi oleh jenis sapi Bali, Limousin dan Simental, diikuti jenis sapi lainnya berupa Angus, Brahman, dan FH.
Selain jenis tersebut, pengenalan (introduksi) penggunaan semen beku jenis Galician Blond dan Wagyu pada tahun 2021 di Bantaeng akhirnya membuahkan hasil dengan adanya kelahiran peranakan Wagyu sebanyak 9 ekor dan Galician Blond sebanyak 98 ekor.
Introduksi kedua jenis sapi ini diharapkan dapat meningkatkan keanekaragaman hayati bibit sapi di Indonesia dan diharapkan dapat menjadi bibit indukan unggul dalam upaya penyediaan daging kualitas premium dengan harga yang terjangkau di pasaran.